WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia dan istrinya Jill Biden menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan menteri luar negeri kulit pertama AS Colin Powell.
“Jill dan saya sangat berduka atas meninggalnya teman baik kita dan seorang patriot dengan kehormatan dan martabat yang tak tertandingi, Jenderal Colin Powell,” terangnya, dikutip dari situs resmi Gedung Putih.
Cowell merupakan putra imigran, lahir di New York City, dibesarkan di Harlem dan Bronx Selatan, lulusan City College of New York, ia naik ke pangkat tertinggi militer AS dan menjadi penasihat empat presiden. Biden mengatakan Powell percaya pada janji AS karena dia menjalaninya. Dan dia mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk membuat janji itu menjadi kenyataan bagi banyak orang lain.
Baca juga: Mantan Menlu AS Colin Powell Tutup Usia Akibat Komplikasi Covid-19
“Sebagai Senator, saya bekerja erat dengannya ketika dia menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Ketua Kepala Staf Gabungan, dan sebagai Sekretaris Negara. Selama bertahun-tahun kami bekerja bersama – bahkan dalam ketidaksepakatan – Colin selalu menjadi seseorang yang memberi Anda yang terbaik dan memperlakukan Anda dengan hormat,” lanjutnya.
Colin mewujudkan cita-cita tertinggi prajurit dan diplomat. Dia berkomitmen untuk kekuatan dan keamanan bangsa kita di atas segalanya. Biden menjelaskan, setelah berperang, Powell mengerti lebih baik daripada siapa pun bahwa kekuatan militer saja tidak cukup untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran kita. Dari sudut pandang sejarah, menasihati presiden dan membentuk kebijakan negara, Powell memimpin dengan komitmen pribadinya pada nilai-nilai demokrasi yang membuat negara kita kuat. Berkali-kali, dia mendahulukan negara di atas diri sendiri, di atas pesta, di atas segalanya—dalam seragam dan di luar—dan itu membuatnya mendapatkan rasa hormat universal dari rakyat Amerika.
(Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Monumen Washington Ditutup untuk Wisata)