“Kami perlu menangkap orang-orang di sini di Gauteng dan memvaksinasi mereka karena kami tahu bahwa selama musim perayaan jutaan orang meninggalkan provinsi kami. Kami tidak ingin orang-orang membawa varian ini ke provinsi lain, terutama yang tidak divaksinasi,” jelasnya.
Bergabung dengan Makhura pada pengarahan itu adalah ketua Dewan Komando Covid-19 Gauteng Dr Mary Kawonga, yang mengatakan provinsi itu sudah melihat lonjakan kasus.
“Tingkat di mana kasus meningkat dan fakta bahwa kita benar-benar dua hari lalu melewati rata-rata bergulir tujuh hari yang merupakan ambang untuk gelombang ketiga berarti kita sedang dalam kebangkitan, dan kita harus berperilaku seperti kita sudah berada di dalamnya. gelombang (keempat), tanpa menunggu definisi teknisnya,” ujarnya.
Kawonga mengatakan puncak gelombang keempat diperkirakan dalam waktu sekitar dua minggu, dengan sekitar 45.000 kasus aktif dan sekitar 4.000 rawat inap pada puncaknya.
“Ingat, ini modeling dan prediksinya. Tergantung pada bagaimana kita dapat memvaksinasi dan bagaimana kita mematuhi intervensi non-farmasi, sangat mungkin bahwa apa pun yang diprediksi tidak akan terjadi,” ungkapnya.
Anggota Dewan lainnya, Profesor Bruce Melado, percaya bahwa meskipun puncak yang lebih tinggi kemungkinan akan terjadi selama gelombang keempat, akan ada lebih sedikit kematian.
“Kita harus memperkirakan setidaknya 4.000 (kematian) dibandingkan dengan 9.500 selama puncak ketiga,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa tingkat penularan masyarakat yang tinggi diperkirakan akan berlanjut hingga Januari mendatang.
(Susi Susanti)