LUMAJANG - Sejumlah penambang pasir yang dikuburkan hilang pasca erupsi Gunung Semeru belum juga menuai kepastian. Dari sejumlah informasi yang dihimpun, beberapa orang diperkirakan belasan orang masih terkubur di aliran Sungai Besuk Kobokan yang mengarah ke Kecamatan Pronojiwo.
Komandan Posko Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Kolonel Inf. Irwan Subekti menyatakan, masih belum dapat memastikan bagaimana nasib para penambang pasir tersebut. Namun pihaknya mengatakan, dari 34 korban jiwa, ada 10 orang belum teridentifikasi.
"Jadi kami belum bisa memastikan apakah yang orang yang hilang yang dimaksud masyarakat ini sudah ditemukan, atau belum. Nanti akan bisa dipastikan apabila yang 10 orang ini sudah teridentifikasi, apakah 10 orang ini yang dicari atau bukan," ucap Irwan Subekti.
Baca juga: Hari Keempat Erupsi Gunung Semeru, 4.250 Jiwa Masih Mengungsi
Tetapi diakui ada beberapa titik lokasi yang sudah bisa dijangkau tetapi karena panasnya tumpukan lumpur menjadikan tim pencarian tidak berani mencari, sejumlah lokasi yang terindikasi ada orang yang terkubur.
"Memang aliran Sungai Kobokan cakupan luasannya saat ini melebar, dan pasirnya masih panas, sehingga memang pencarian kita sangat terbatas sekali menjangkau orang - orang, atau masyarakat yang menunjukkan tempat yang diduga ada orang," terangnya.
Baca juga: Tinjau Erupsi Semeru, Jokowi Cek Jembatan Gladak Perak yang Hancur
Nantinya dikatakan Irwan, di wilayah Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, menjadi prioritas pencarian di Rabu besok. Mengingat ada beberapa area terutama di sekitar Curah Kobokan, diduga ada tanda - tanda korban.
"Curah Kobokan itu daerah yang terparah, kemudian masih ada yang belum ditemukan, sehingga kita masih mengarah ke situ. Kemudian ke arah curah Sungai Besuk Kobokan. Itu masih ada beberapa tempat yang ada tanda-tanda (korban), tapi belum bisa menjangkau. Besok hari kita masih di daerah Kampung Renteng kemudian Curah Kobokan," jelasnya.