Warga Desa Supit Urang lainnya, Budiono mengaku tengah menunggu pembeli yang akan membeli dua ekor sapi miliknya. Sapi itu ia tempatkan di Lapangan Desa Supit Urang, usai dievakuasi dari rumahnya.
"Dievakuasi ke sini mau dijual ini nunggu yang beli," kata dia.
Hal serupa dialami Irwanto warga RT 11 RW 4 Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang menyatakan, terpaksa menjual rugi empat ekor sapi miliknya. Hewan ternak menjadi satu - satunya aset miliknya yang masih tersisa pasca erupsi Gunung Semeru.
"Ada dua ekor sapi saya, saya jual dengan kondisi kemarin keruntuhan kandang, agak luka sedikit tapi masih bisa berdiri. Dua ekor saya jual murah Rp20 juta, kalau normalnya satu ekor Rp28 juta, tadi belantiknya (pembeli sapinya) datang dari Malang datang ke sini," tuturnya.
Menurutnya, hasil uang penjualan sapi itu kini menjadi aset yang dimiliki pria berusia 50 tahun ini. Ia berharap kondisi pasca erupsi Gunung Semeru ini bisa segera membaik.
"Di sini mau apa - apa juga nggak bisa, semuanya habis ternak saya juga saya jual, kebun dan lahan pertanian saya juga kena material letusan Semeru," bebernya.
Kini, ia hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan agar bisa kembali hidup normal. Saat ini ia dan sekeluarga tinggal di posko pengungsian di SDN Supit Urang 4. Di SDN 4 Supit Urang sendiri terdapat 80 jiwa yang mengungsi imbas erupsi Gunung Semeru.
(Arief Setyadi )