Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Riwayat Lokalisasi Mojodadi, Surga Esek-Esek Legendaris di Kudus

Agregasi Solopos , Jurnalis-Jum'at, 24 Desember 2021 |06:16 WIB
Riwayat Lokalisasi Mojodadi, Surga Esek-Esek Legendaris di Kudus
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

KUDUS - Meski berjuluk kota Santri, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pernah memiliki lokalisasi. Dikenal dengan sebutan Lokalisasi Mojodadi. 

Terletak di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, konon lokalisasi Mojodadi salah satu yang terbesar di Jawa Tengah era 1970-an. Wanita Tuna Susila (WTS) yang bekerja di sana bukan warga lokal melainkan pendatang dari Semarang, Batam, Jepara hingga Jakarta.

Asal Usul Lokalisasi Mojodadi 

Sekretaris Desa Gribig, Kamal menceritakan asal usul nama Lokalisasi Mojodadi. Menurutnya, itu merupakan sebuah singkatan.

"Dulu itu namanya Mojodadi, ya singkatan kalau mojok langsung dadi (jadi,red),” kata Kamal pada November 2021, seperti dikutip Solopos dari Murianews.com, Kamis 23 Desember 2021.

Baca Juga: Berjuluk Kota Santri, Kudus Ternyata Miliki Surga Esek-Esek Legal

Dulu ada dua RT pada satu RW yang dijadikan lokalisasi dengan jumlah 60 rumah bordil. "Saat itu, mulai ramai itu sekitar tahu 1975, satu per satu mulai datang dan menempati hunian di sana, hingga akhirnya ya banyak sekali,” ujarnya.

Skripsi karya Arif Ashadi (2018) mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Semarang bertajuk Lokalisasi Mojodadi: Prostitusi Legal di Kabupaten Kudus Tahun 1974-1998, menjelaskan riwayat tempat prostitusi tersebut. Desa Gribig dipilih sebagai tempat lokalisasi karena aktivitas ekonomi di wilayah tersebut dipandang cukup tinggi.

Lokalisasi Mojodadi di Kudus yang disebut sebagai kota santri dipandang sebagai satu-satunya jalan terbaik untuk mengurangi dan memberantas praktik prostitusi di tengah masyarakat. Lokalisasi tersebut dibangun untuk menekan maraknya praktik prostitusi serta memudahkan pengawasan terhadap para WTS.

Baca Juga: Ternyata Segini Jumlah PSK di Indonesia, Angkanya Mencengangkan!

Riwayat Lokalisasi Legal 

Merujuk pada catatan sejarah, praktik prostitusi di Indonesia terjadi sejak satu abad lalu. Mulai dari zaman Kerajaan Mataram hingga pendudukan Belanda di bawah kongsi dagang VOC.

Sejak saat itu muncul rumah-rumah bordil di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Tengah. Keberadaan rumah bordil itu tetap bertahan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang kemudian disebut sebagai lokalisasi.

Pada perkembangan selanjutnya, lokalisasi difasilitasi negara mulai 1960-an. Seperti Lokalisasi Mojodadi di Kudus Kota Santri yang diresmikan pada 1974.

Namun, saat era reformasi tumbang pada 1998, Lokalisasi Mojodadi di Kudus pun hancur. Warga yang sejak awal keberatan menutup paksa tempat prostitusi tersebut. Guna menghindari terjadinya tindakan anarkis, pemerintah segera mengambil tindakan untuk merespons tuntutan masyarakat dengan mencabut izin operasi lokalisasi Mojodadi.

Jadi Sentra Wedus 

Lahan bekas lokalisasi besar itu pun mangkrak selama puluhan tahun. Kamal mengatakan, pada 2019 ada ada enam pemuda yang berinisiatif untuk membangun kandang ternak di sana.

Pemerintah desa pun menyetujui. Dengan pertimbangan lahan tersebut bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat.

Kini, lahan seluas dua hektare tersebut pun telah disii oleh berbagai peternak. Mulai dari peternak kambing, kerbau, hingga peternak ayam. Totalnya, ada 30 peternak lebih. 

“Kami malah senang ini bisa dimanfaatkan dengan baik, desa juga mendapat untung dari sistem sewa tanahnya. Mereka juga mengolah limbah ternaknya sendiri, jauh lebih baik daripada yang dulu-dulu,” kata dia.

Kamal pun berharap, dengan banyaknya peternak yang mendiami tanah bekas lokasisasi itu, nama buruk Desa Gribig bisa semakin terkikis. Kemudian, beralih menjadi sentra ternak di Kudus.

“Kalau dulu WTS di Gribig itu wanita tuna susila, kini singkatannya berubah jadi ‘Wedus Tetap Sejahtera’. Mereka bahkan menamai kelompoknya dengan Mojodadi Farm, sehingga bisa mengubah persepsi masyarakat,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement