"Kami meminta Iran untuk menahan diri dari peluncuran rudal balistik lebih lanjut, termasuk peluncur satelit, dan untuk mematuhi kewajibannya di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," terangnya.
Diketahui, Iran yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, telah mengalami beberapa kegagalan peluncuran satelit dalam beberapa tahun terakhir karena masalah teknis.
Iran meluncurkan satelit pertamanya Omid (Harapan) pada tahun 2009 dan satelit Rasad (Pengamatan) dikirim ke orbit pada tahun 2011. Teheran mengatakan pada tahun 2012 bahwa mereka telah berhasil menempatkan satelit ketiga buatan dalam negerinya, Navid (Promise), ke orbit.
Pada April 2020, Iran mengatakan berhasil meluncurkan satelit militer pertama negara itu ke orbit, menyusul gagalnya peluncuran berulang kali pada bulan-bulan sebelumnya.
AS memberlakukan sanksi terhadap badan antariksa sipil Iran dan dua organisasi penelitian pada 2019, karena dianggap digunakan untuk memajukan program rudal balistik Teheran.
Namun Teheran membantah kegiatan tersebut adalah kedok untuk pengembangan rudal balistik.
(Susi Susanti)