"Mereka per hari 2 sampai 3 laki-laki dilayani, tarifnya Rp500 ribu," ungkap dia.
Baca Juga: Prostitusi di Era Teknologi: Lebih Mudah tapi Makin Memilukan
Sebagai tindak lanjut, petugas akan memanggil pengelola kos-kosan. Ditengarai ada modus alih fungsi kos-kosan menjadi sarana komersil untuk praktik asusila.
"Kos-kosan yang semestinya mingguan, bulanan, ini beralih fungsi ternyata dibayar jam-jaman. Ini usaha apa, kos-kosan atau hotel? Harus ada izin khusus. Nah ini kita akan mintai keterangan, baik konsumen atau pengelolanya," pungkasnya.
(Arief Setyadi )