Ramirez pada Senin (17/1) mengatakan bahwa tumpahan minyak terjadi setelah sebuah kapal diguncang gelombang besar yang tidak biasa ketika sedang menurunkan minyak mentah ke Kilang La Pampilla, yang dimiliki oleh perusahaan Repsol asal Spanyol.
Lembaga Pertahanan Sipil Nasional Peru menyatakan bahwa mereka telah mengendalikan tumpahan minyak tersebut.
Pada Minggu (16/1), pihak Kilang La Pampilla mengakui ada "tumpahan minyak dalam jumlah terbatas".
Pada Selasa (18/1), pihak La Pampilla mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah mengerahkan penghalang untuk menahan tumpahan minyak di daerah-daerah yang terkena dampak dan minyak mentah yang tumpah dikumpulkan sesuai dengan protokol yang berlaku.
"Upaya sedang dilakukan untuk mengembalikan wilayah pesisir ke keadaan semula. Lebih dari 200 orang yang dibagi menjadi beberapa kru dengan peralatan khusus sedang melakukan perbaikan di pantai Cavero, Baha Blanca, dan Santa Rosa," ujar pengelola kilang tersebut.
Seperti diketahui, sebuah gunung berapi bawah laut dekat Tonga meletus pada Sabtu (15/1) hingga memicu peringatan tsunami dan perintah evakuasi di Jepang dan menyebabkan gelombang besar di beberapa pulau dan wilayah di Pasifik Selatan.
Pada akhir pekan itu, dua orang juga tenggelam di pantai-pantai Peru akibat ombak yang tidak biasa.
(Susi Susanti)