LIMA - Kejaksaan Peru pada Selasa (18/1) membuka penyelidikan terhadap sebuah unit perusahaan energi asal Spanyol, Repsol terkait tumpahan minyak di sebuah kilang lokal.
Tumpahan minyak itu diduga disebabkan oleh gelombang besar yang tidak biasa akibat letusan gunung berapi dan tsunami pada akhir pekan lalu di Tonga, yang berjarak sekitar 10.000 kilometer.
Menteri Lingkungan Peru memberi waktu dua hari kepada kilang La Pampilla untuk mengidentifikasi titik-titik kritis tumpahan minyak serta untuk membersihkan tumpahan minyak yang memengaruhi berkilo-kilometer garis pantai dalam sepuluh hari.
Tumpahan minyak mentah berwarna hitam terlihat mengambang, membentang sekitar tiga kilometer di sepanjang garis pantai.
Baca juga:Â Usai Dihantam Gempa dan Tsunami, Bantuan Internasional Pertama Akan Tiba di Tonga pada Jumat Ini
Tumpahan minyak itu berdampak pada pantai di tiga distrik pesisir, yaitu menyebabkan pencemaran laut serta membunuh burung-burung dan mikroorganisme laut.
"Keadaan ini mengkhawatirkan karena sangat sulit untuk diperbaiki," kata Menteri Lingkungan Hidup Peru Ruben Ramirez dalam konferensi pers.
Baca juga:Â Â Kerusakan Akibat Tsunami di Tonga Hambat Pengiriman Bantuan
Dia mengatakan denda yang dikenakan kepada pihak perusahaan kilang minyak itu bisa mencapai hingga USD33 juta (sekitar Rp474 miliar) jika terbukti bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.