“Saya rasa itu bukan saran pemerintah yang melakukan sejauh itu karena penghentian penerbangan itu didasarkan atas ketidaktersediaan asuransi atau maskapai mengamati sikap maskapai-maskapai lain. Jadi, contohnya, kalau KLM, Lufthansa, dan British Airways memutuskan tidak terbang di atas Ukraina sama sekali, kita hampir kembali ke skenario MH17,” lanjutnya.
Pada 2014, penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur hingga menewaskan semua 298 orang dalam pesawat. Dua per tiga dari seluruh korban itu adalah warga Belanda.
Beberapa maskapai sudah menghindari wilayah udara Ukraina setelah ada beberapa pesawat militer yang jatuh ditembak.
Zee mengatakan bahwa menghindari ruang udara Ukraina akan memiliki dampak rute terbesar pada maskapai dari negara-negara tetangga, tetapi diperkirakan tidak meningkatkan biaya penerbangan jarak jauh.
Maskapai Ukraina SkyUp mengatakan bahwa pihaknya harus mengalihkan satu penerbangan dari Portugal ke Ukraina pada Sabtu (12/2) setelah pemilik pesawat melarang pesawat itu memasuki wilayah udara Ukraina.