Ken Dedes sendiri merupakan anak dari pendeta Buddha di Panawijen, Mpu Purwa. Konon ketika Tunggul Ametung datang ke Panawijen, sang orang tua tengah bertapa di Tegal. Ketidakmampuan menahan hawa nafsunya membuat Ken Dedes nekat dibawa lari oleh Tunggul Ametung ke Tumapel dan dikawininya.
Ketika Mpu Purwa pulang dari pertapaan, ia sudah menemukan keberadaan anak cantiknya tersebut di rumah. Mpu Purwa pun mengucapkan umpatan bahwa siapa yang menculik anaknya akan tewas terkena tikaman keris.
Kedekatan Ken Arok dan Ken Dedes dimulai saat Ken Dedes tengah hamil. Ken Arok memanfaatkan kesempatan sebagai pasukan elite pengaman akuwu membuatnya bisa lebih dekat dengan perempuan cantik yang sebenarnya tengah hamil.
Saat naik kereta, kain Ken Dedes memang terbuka dari betis sampai paha hingga terlihat bagian tubuh di antara kedua paha itu. Konon saat itu kilauan sinaran muncul dari celah - celah kedua bagian tubuh itu. Hal ini menjadikan Ken Arok terpesona melihat rahasia Ken Dedes berpacaran sinar.
Ken Arok pun menceritakan kisahnya itu ke gurunya pendeta Lohgawe. Sang pendeta pun menjawab wanita yang rahasianya menyala adalah wanita nareswari. Dimana laki - laki yang akan menikahinya itu akan menjadi seorang raja besar. Mendengar penjelasan Lohgawe, timbullah niat Ken Arok membunuh Tunggul Ametung. Tetapi hal itu tidak disetujui oleh Lohgawe.
Kemudian Ken Arok menyiapkan rencana membunuh Tunggul Ametung dengan memesan keris di Mpu Gandring, sosok pembuat keris yang terkenal sakti. Setelah sempat diwarnai pembunuhan kepada sang pembuat keris, Ken Arok akhrinya membawa keris yang belum sepenuhnya jadi ke Tumapel.
Di Tumapel, Ken Arok kemudian meminjamkan keris sakti yang dipesannya di Mpu Gandring ke rekannya sesama pengawal bernama Kebo Hijo. Kebo Hijo pun sangat suka membawanya ke mana pun keris itu pergi. Hal itu membuat orang-orang Tumapel mengira keris itu adalah milik Kebo Ijo.
Suatu ketika di malam hari, tekad Ken Arok menghabisi Tunggul Ametung kian bulat. Ia mencuri kerisnya dari rumah Kebo Hijo, lalu ia pergi menyelinap ke kamar Tunggul Ametung dan membunuh sang akuwu Tumapel tersebut.
(Awaludin)