Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ken Arok dan Runtuhnya Kediri: Ketika Arogansi Raja Menjadi Titik Balik Sejarah

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 25 Juli 2025 |06:35 WIB
Ken Arok dan Runtuhnya Kediri: Ketika Arogansi Raja Menjadi Titik Balik Sejarah
Illustrasi Ken Arok (foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Sifat arogan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri membuat banyak rakyat tidak nyaman. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum brahmana atau pemuka agama yang merasa kecewa dengan kepemimpinan sang raja. Mereka mulai memprovokasi rakyat agar melawan Raja Kediri yang dianggap telah menistakan ajaran agama.

Kedekatan kaum brahmana dengan Ken Arok, yang mulai berkuasa atas wilayah Tumapel, daerah bawahan Kediri, semakin memperkuat perlawanan. Ken Arok bahkan dipercaya sebagai titisan Dewa Syiwa oleh para brahmana.

Sikap Raja Kertajaya terhadap kaum brahmana yang dianggap melecehkan agama mendorong Ken Arok bertekad untuk mengembalikan kejayaan ajaran yang telah dicemari. Pengalamannya menggulingkan Tunggul Ametung, penguasa Tumapel sebelumnya yang juga arogan, menjadi dasar kepercayaan para brahmana kepadanya. Mereka pun meminta Ken Arok melakukan hal serupa terhadap Kertajaya.

Dukungan terhadap Ken Arok tidak hanya datang dari para brahmana, tetapi juga dari keluarga mereka. Bahkan dikisahkan dari buku "Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan", Ken Arok bahkan meminta kaum brahmana dan keluarganya untuk pindah dan menetap di Tumapel, meninggalkan ibu kota Kediri, yaitu Daha. Langkah ini memperkuat basis dukungan Ken Arok di Tumapel.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement