Sesaat setelah ditahbiskan sebagai Raja Mataram dan wafatnya Sultan Agung kian membuat posisi Amangkurat I kuat menjadi seorang raja. Di sinilah tabiat buruknya kembali muncul, kembali bermain perempuan dan nekat membunuh orang yang menghalangi hasratnya.
Perempuan berikutnya yang menjadi korban adalah anak perempuan dari dalang wayang yang dikenal nama Ratu Malang. Perempuan ini sebenarnya juga sudah memiliki suami. Sang suami juga merupakan dalang bernama Kiai Dalem atau Ki Dalang Panjang Mas. Namun hasrat Amangkurat I untuk mendapat perempuan tersebut membuncah.
Ia bahkan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh suami Ratu Malang. Namun karena cinta dan setianya Ratu Malang kepada suaminya ia merasa sakit hati mengetahui suaminya dibunuh oleh Amangkurat I.
Setelah itu Ratu Malang pun menjadi selir dari Amangkurat I. Namun cintanya Ratu Malang ke suaminya tak pudar hingga akhirnya dia sakit parah dan meninggal dunia.
Baca juga: Raja Mataram Kuno Hukum Mati Tim Suksesnya karena Terlibat Pemberontakan
Tapi mendengar kabar Ratu Malang meninggal, Amangkurat I langsung marah dan menuduh para selir kerajaan sengaja mengutus dayang - dayang meracuni Ratu Malang, karena cemburu padanya. Dari sinilah Amangkurat I menghukum mati 43 orang selir dan dayang, dengan cara mengasingkan mereka tanpa diberi makanan apapun.
Baca juga: Duet Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa Sikat VOC di Kerajaan Mataram
Skandal ketiga sang don juan dari Kerajaan Mataram ini terjadi ini terjadi dengan rebutan perempuan dengan anak kandungnya sendiri, Raden Mas Rahmat atau Amangkurat II. Perempuan bernama Rara Oyi ini merupakan putra Ki Mangunjaya, yang terkenal cantik jelita.
Namun usia Rara Oyi kala itu masih belia atau belum haid. Mengetahui Amangkurat I jatuh cinta kepada putrinya, Ki Mangunjaya pun mengizinkan anaknya dijadikan selir Amangkurat I. Rara Oyi pun dititipkan kepada Tumenggung Wirareja. Namun tak disangka saat Rara Oyi berjumpa dengan anak Amangkurat I, Raden Mas Rahmat langsung jatuh kepada Rara.