Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya

Erfan Erlin , Jurnalis-Kamis, 10 Maret 2022 |13:31 WIB
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG menyatakan status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III meskipun sempat bergejolak sejak Rabu 9 Maret 2022.

Status tersebut berlaku sejak 5 November 2020 silam.

Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono mengatakan setelah ditetapkan Siaga, dua bulan setelahnya yaitu tanggal 4 Januari 2021 PVMBG-BPPTKG menyatakan Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif. Masa tersebut ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

"Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah,"ungkap dia, Kamis (10/3/2022).

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 20 Februari 2022 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.228.000 m3. Kedua kubah memiliki karakteristik berbeda karena lokasinya.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Naik, Ini Rekomendasi PVMBG

Kemudian tadi malam, yaitu tanggal 9 Maret 2022 pukul 23.18 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi. Hingga pukul 06.00 pagi ini, tercatat 16 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 km ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol.

"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 Km," ungkapnya.

Baca juga: PVMBG Ungkap Penyebab Gempa 6,2 Magnitudo Pasaman Barat, Ini Analisanya

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement