GUNUNGKIDUL - Seorang balita laki-laki berusia 3 tahun di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, kecanduan merokok. Peristiwa ini yang kemudian viral mendapat pihak kalurahan dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak.
Sejak Selasa (22/3/2022), pihak Kalurahan, Puskesmas dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak langsung melakukan konfirmasi ke rumah balita tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang valid sudah sudah berapa lama anak tersebut kecanduan rokok dan bagaimana penanganan yang dilakukan oleh pihak orang tua.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Asti Wijayanti mengungkapkan, kolaborasi untuk penanganan anak tersebut akan dilakukan. Pendampingan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban orang tua dalam menyembuhkan anak yang anak 3 tahun yang kecanduan rokok.
"Dari segi kejiwaan kami terjunkan psikolog untuk membantu orang tua agar anak ini tidak ngamuk saat tidak diberi rokok. Juga memberi edukasi kepada ibu anak ini agar tidak menuruti keinginan anakbta saat meminta rokok," ucap Asti Wijayanti, Rabu (24/03/2022).
Ia menjelaskan, dari pemerintah Kalurahan, Puskesmas dan Pemkab Gunungkidul berupaya untuk menyembuhkan kecanduan bocah 3 tahun tersebut. Kemarin, dari pihak puskesmas juga hadir anak ini akan menjalani rawat jalan agar tidak lagi konsumtif dengan rokok.
"Untuk rehabilitasi itu ranah kesehatan. Kemarin Puskesmas sudah hadir, kelanjutan penanganan kesehatan akan dilakukan di Puskesmas atau RSUD itu pihak medis yang tahu," ucap dia.
Dengan kolaborasi antar lembaga ini diharapkan nantinya anak 3 tahun tersebut dapat pulih sebagaimana anak-anak pada umumnya dan tidak kecanduan lagi dengan rokok. Sebab selama ini, balita tersebut jika tidak diberi rokok selalu mengamuk.
"Harapannya pulih tumbuh layaknya anak 3 tahun pada umumnya," terang Asti.
Sebagaimana diketahui dan diberitakan sebelumnya, seorang balita laki-laki berusia 3 tahun asal Kelurahan Sidorejo kapanewon Ponjong Gunungkidul sudah mengkonsumsi rokok. Bahkan balita ini sering mengamuk ketika orang tuanya tidak memberinya rokok seperti yang diminta.
Sang ibu (sengaja tidak disebutkan namanya) mengaku sangat kebingungan bagaimana menghentikan aktivitas anaknya tersebut. Ia khawatir aktivitas merokok anaknya yang masih balita tersebut akan mengganggu kesehatan dikemudian hari dan menimbulkan perilaku negatif lainnya.
"Saking bingungnya saya bawa ke orang pintar. Tapi tidak sembuh,"kata Sang Ibu ketika MNC Group mendatangi rumahnya.
Awalnya anak bungsunya tersebut hanyalah mengambil puntung rokok yang ada di sekitar rumah mereka. Saat itu sang Ibu sempat menegur sang anak agar jangan menghisap puntung rokok tersebut karena kotor. Saat ini bukan lagi puntung rokok yang diminta, namun rokok secara utuh layaknya orang dewasa.
(Erha Aprili Ramadhoni)