Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Didukung China untuk Tetap Berada di G20

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 24 Maret 2022 |06:33 WIB
Rusia Didukung China untuk Tetap Berada di G20
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Getty Images/BBC Indonesia)
A
A
A

Ditanya mengenai saran agar Rusia dikeluarkan dari G20, ia mengatakan itu adalah forum untuk membahas masalah ekonomi dan bukan krisis seperti Ukraina. "Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi ini. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya," katanya.

China, yang tidak mengutuk invasi Rusia dan mengkritik sanksi-sanksi Barat, membela Moskow, dan China menyebut Rusia sebagai "anggota penting" G20. G20 adalah kelompok yang perlu menemukan jawaban atas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," katanya dalam jumpa pers.

Kementerian luar negeri Indonesia menolak mengomentari seruan agar Rusia dikeluarkan dari G20.

Rusia menghadapi serangkaian sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat yang bertujuan mengisolasinya dari ekonomi global, termasuk menutupnya dari sistem pengiriman pesan bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.

Pada Selasa 22 Maret, Polandia mengatakan telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk mengganti Rusia dalam kelompok G20 dan bahwa saran tersebut telah menerima "tanggapan positif".

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan para anggota G20 harus memutuskan tetapi masalah itu bukan prioritas sekarang.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement