JAKARTA - Bangunan kaya akan nilai sejarah banyak tersebar di Jakarta. Salah satunya adalah Stasiun Tanjung Priok di Jakarta yang dibangun saat kolonial Belanda. Bangunan stasiun yang megah ini berada di seberang pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan masuk dalam stasiun kereta api kelas I.
(Baca juga: OKEZONE FILES: Menggali Misteri Bungker Stasiun Tanjung Priok yang Entah di Mana Ujungnya)
Melihat bentuk bangunannya yang tak kalah megah dari Stasiun Jakarta Kota, dapat disimpulkan bahwa Stasiun Tanjung Priok juga menjadi salah satu aset yang dibanggakan kaum kolonial.
Melansir laman Heritage KAI, Kamis (24/3/2022) pembangunan stasiun ini dimulai pada 1914. Saat itu, Gubernur Jenderal yang memimpin adalah A.F.W Idenburg. Sementara, perancangan bangunan dipercayakan kepada insinyur senior SS (Staats Spoorwegen atau Perusahaan Kereta Api Negara Hindia Belanda), Ir. C.W Koch.
Dalam pembangunannya, proyek ini melibatkan sekitar 1.700 pekerja di mana 130 pekerjanya adalah orang Eropa dan didatangkan khusus dari sana. Stasiun ini dibangun di atas tanah seluas 46.930 meter persegi. Luas stasiunnya sendiri adalah 3.768 meter persegi dengan 8 peron. Meskipun bukan merupakan stasiun utama, namun stasiun Tanjung Priok dibuat amat megah.
Bunker Rahasia
Fungsinya Stasiun Tanjung Priok awalnya lebih diperuntukkan sebagai stasiun penunjang dan memiliki penginapan bagi para penumpang yang menunggu keberangkatan kapal laut. Sang arsitek meletakkan kamar penginapan itu di bagian kiri stasiun. Namun, penginapan itu hanya diperuntukkan bagi kaum Eropa, terutama Belanda. Terdapat pula area bawah tanah yang digunakan sebagai gudang.