Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Abrasi di Pantai Bengkulu, 4 Hektare Kebun Kelapa Warga Tenggelam dan Jadi Lautan

Demon Fajri , Jurnalis-Kamis, 31 Maret 2022 |15:02 WIB
Abrasi di Pantai Bengkulu, 4 Hektare Kebun Kelapa Warga Tenggelam dan Jadi Lautan
Abrasi di Pantai Bengkulu (Foto; MPI/Demon)
A
A
A

BENGKULU - Sepanjang 15 Kilometer (Km) tepi pantai di Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, terdampak abrasi air laut.

Akibat abrasi tersebut, tidak kurang dari 4 Hektare (Ha) kebun kelapa milik warga setempat telah terseret air laut dan menjadi lautan.

Abrasi itu menerjang di 11 desa, yakni Desa Tepi Laut, Pasar Bemba, Pasar Kerkap, Air Napal, Talang Jarang, Talang Kering, Selubuk, Pasar Tebat, Lubuk Tanjung, Pasar Palik dan Desa Tebing Kandang.

Kepala Desa Pasar Kerkap, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Daman Zamhori mengatakan, abrasi di 11 desa di Kecamatan Air Napal, sudah terjadi sejak 10 tahun terakhir.

Akibat abrasi itu, kata Daman, area kebun kelapa milik warga di 11 desa sudah menjadi lautan tidak kurang dari 4 Ha.

"Abrasi tidak hanya di Desa Pasar Kerkap, tapi 11 desa lainnya juga sudah terdampak abrasi. kebun kelapa milik warga sudah menjadi lautan," kata Daman, saat ditemui, Kamis (31/3/2022).

Ditambahkan, Kepala Desa Tepi Laut, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Zakaria, abrasi di desanya dan desa tetangga sudah terjadi puluhan tahun lalu.

Namun, jelas Zakaria, belum ada tindakan atau sikap dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara maupun Pemeintah Daerah Provinsi Bengkulu, untuk membangun atau membuat penahan gelombang di sepanjang pantai di daerah ini.

"Abrasi ini sudah lama terjadi, kejadian ini sudah kami sampaikan ke pemerintah daerah Bengkulu Utara, tapi belum ada tindakan sama sekali," jelas Zakaria.

Dampak abrasi, terang Zakaria, lahan sepanjang 100 meter ke arah Samudera Hindia, masih ditumbuhi tanaman pohon kelapa yang merupakan kebun milik warga setempat.

"Empat Hektare lahan kebun kelapa warga sudah menjadi lautan akibat abrasi. Kami berharap adanya pembangunan penahan gelombang di sepanjang pantai di Kecamatan Air Napal," ujar Zakaria.

Zakaria menjelaskan, abrasi air laut memang belum menyentuh perumahan warga setempat. Namun, kata Zakaria, abrasi ini tentunya akan terus menggerus tanah hingga ke area pemukiman penduduk warga setempat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement