Hingga akhirnya Simatupang mengatakan kepada Soekarno, "Selama saya Kepala Staf Angkatan Perang, saya tidak akan biarkan itu terjadi."
Hal ini membuat Soekarno jadi makin emosi. Presiden pertama RI itu menghardik TB Simatupang dengan menggunakan bahasa Belanda.
Pertemuan tersebut akhirnya selesai tanpa titik temu. TB Simatupang yang emosi keluar dari ruangan tanpa menyalami Soekarno. Karena emosi itulah, saat keluar ruangan ia sampai membanting pintu dengan kencang.
"Brak" bunyi pintu yang dibanting terdengar keras.
Sementara itu, melansir buku "Membuktikan Ketidakbenaran Suatu Mitos", perbedaan pendapat itu berakhir dengan pencopotan TB Simatupang. Jabatan KSAP pun dihapus pada 1954.
Selanjutnya TB Simatupang ditunjuk sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan. Sebelum menjadi Penasihat Militer, Simatupang ditawari jabatan sebagai Duta Besar. Namun, Simatupang menolak tawaran itu.
(Erha Aprili Ramadhoni)