Untuk saat ini, mereka percaya bahwa xenotransplantasi lebih aman pada pasien mati otak daripada pasien hidup dan juga lebih informatif karena biopsi dapat dilakukan lebih sering.
Dr Robert Montgomery, Direktur NYU Langone Transplant Institute, dan penerima transplantasi jantung di NYU mengatakan pengujian yang lebih sering memberikan detail yang luar biasa.
"Kami mampu secara real time untuk menangkap semua yang terjadi selama periode 72 jam itu," katanya.
Mereka mengatakan pengadaan, transportasi, operasi transplantasi, dan imunosupresi semuanya dilakukan dengan cara yang sama seperti pada transplantasi jantung manusia pada umumnya.
"Tujuan kami adalah untuk mengintegrasikan praktik yang digunakan dalam transplantasi jantung sehari-hari, hanya dengan organ bukan manusia yang akan berfungsi normal tanpa bantuan tambahan dari perangkat atau obat-obatan yang belum teruji," kata Dr Nader Moazami, Direktur bedah transplantasi jantung di NYU Langone.
Dia menjelaskan eksperimen 72 jam menghasilkan data awal, meninggalkan banyak pertanyaan yang harus dijawab sebelum memulai uji coba jantung babi ke manusia.
(Susi Susanti)