JAKARTA - Babi menjadi hewan yang paling banyak mendapat stereotip. Dianggap hewan yang paling jorok, sering banjir keringat, memakan kotorannya sendiri hingga mandi di kubangan kotorannya sendiri. Padahal, faktanya tak begitu.
Dilansir dari BBC, di alam bebas babi liar tidak tidur dan berkubang dalam kotoran sendiri, dan mereka makan tumbuhan. Mereka berkubang di lumpur karena itu cara paling baik untuk tetap menjaga suhu tubuh tetap dingin.
BACA JUGA:Direktur FBI Ungkap Keprihatinan Soal Potensi Serangan Teroris Terhadap AS dari Afghanistan
Babi hutan, nenek moyang dari babi yang dipelihara di peternakan, adalah hewan pemakan segalanya atau omnivora dan tidak terlalu rewel dengan apa yang mereka makan.
Namun 90% makanan mereka terdiri dari tumbuhan, dan mereka tak terlalu berminat makan kotoran sendiri.
Kalau babi peliharaan sesekali makan kotoran mereka sendiri, kemungkinan besar karena kandang yang sempit membuat mereka terpaksa melakukannya.
Kenyataannya, satu kelompok babi liar di kebun binatang di Basel, Swiss, jadi terkenal lantaran makanan mereka yang higienis.
Hewan-hewan ini diberi sepotong apel yang tertutup pasir. Alih-alih memakannya, mereka membawanya ke pinggir kolam dengan air mengalir di dekat kandang dan mereka mendorong maju mundur buah itu sampai pasirnya rontok, baru memakannya.
BACA JUGA:Komnas HAM Ungkap Irjen Ferdy Sambo Sudah di Jakarta Sehari Sebelum Penembakan Brigadir J
Babi hutan itu tak melakukannya jika diberi apel yang bersih. Bahkan ketika mereka tampak sangat lapar, mereka tetap meluangkan waktu untuk mencuci makanan mereka.
Terlepas dari soal pilihan makanan, babi terkenal punya reputasi secara umum sebagai binatang jorok. Babi hutan biasanya berkubang dalam lumpur, tapi mereka melakukannya supaya badan mereka tetap dingin.
Ini karena babi tak punya kelenjar keringat, yang perlu Anda ingat ketika seorang mengaku “berkeringat seperti babi.” Kenyataan psikologis ini berarti babi punya risiko besar kepanasan, dan air lumpur menguap jauh lebih lambat ketimbang air jernih.