WASHINGTON - Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray pada Kamis (4/8/2022) menyatakan keprihatinan atas potensi serangan teroris di Amerika Serikat (AS) yang berasal dari Afghanistan, dengan alasan "meningkatnya kesenjangan intelijen" sejak AS menarik pasukannya keluar dari negara itu pada 2021.
Selama sidang Komite Kehakiman Senat, Senator Republik Lindsey Graham bertanya kepada Wray, "Apakah Anda khawatir tentang serangan terhadap tanah air yang berasal dari tempat-tempat seperti Afghanistan?"
"Ya kami khawatir,” terangnya, dikutip CNN.
“Terutama sekarang setelah kita keluar, saya khawatir tentang potensi hilangnya sumber dan pengumpulan (intelijen) di sana,” jelasnya.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, FBI dan MI5 Kompak Peringatkan Ancaman Besar dari China
Direktur FBI khawatir teroris di AS dapat terinspirasi oleh potensi pertumbuhan organisasi teroris di Afghanistan. "Saya khawatir tentang kemungkinan bahwa kita akan melihat al Qaeda dibentuk kembali, ISIS-K berpotensi mengambil keuntungan dari lingkungan keamanan yang memburuk, dan saya khawatir tentang teroris, termasuk di sini di Amerika Serikat, yang terinspirasi oleh apa yang mereka lihat selama ini. di sana," lanjutnya.
Baca juga: Persidangan 20 Terdakwa Pelaku Serangan Teroris Paris 2015 Dimulai
Komentarnya muncul hanya beberapa hari setelah AS membunuh pemimpin al Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan melalui serangan pesawat tak berawak.
Namun, ketika ditanya pada Kamis (4/8/2022) apakah dia terkejut bahwa Zawahiri tinggal di Afghanistan, Wray mengatakan dia "tidak terkejut, tetapi kecewa."