Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Jenderal Terkenal di Era Soekarno

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Selasa, 09 Agustus 2022 |08:06 WIB
3 Jenderal Terkenal di Era Soekarno
Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani. (Okezone/Dede Kurniawan)
A
A
A

PRESIDEN pertama Soekarno memimpin Indonesia dari 1945-1967. Selama kepemimpinannya, ia telah dibantu sejumlah jenderal. Bahkan terdapat jenderal yang dekat dengan Presiden Soekarno.

Berikut jenderal terkenal di era Soekarno, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (9/8/2022) :

1. Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan revolusi nasional Indonesia. Namun, tak ada yang mengira Ahmad Yani menjadi sosok yang dekat dengan Presiden Soekarno.

Ahmad Yani lahir di Purworejo, 19 Juni 1922. Ia memulai sekolah HIS (setingkat SD) di Bogor dan selesai pada 1935. Lalu ia melanjutkan sekolah ke MULO di Bogor dan lulus pada 1938. Setelah itu, ia masuk ke AMS di Jakarta, tapi hanya bersekolah hingga kelas dua. Ahmad Yani pun mengikuti pendidikan militer di Dinas Topografi Militer di Malang dan dilanjutkan di Bogor. Dari sanalah ia mengawali karier militernya dengan pangkat sersan.

Prestasi Ahmad Yani ketika di dunia militer antara lain salah satu pasukan yang berhasil menyita senjata Jepang di Magelang. Pada Agresi Militer I, ia diangkat menjadi Komando TKR Purworejo serta pasukannya dapat menahan Belanda di daerah Pingit. Ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Ahmad Yani bertugas di Tegal dengan pangkat letnan jenderal.

Karena kecerdasan serta keberaniannya, Ahmad Yani dibiayai Angkatan Darat untuk memperdalam ilmu militer di Amerika Serikat dan Inggris. Pada 1 Oktober 1965, ia menjadi korban penculikan G30S. Jenazahnya ditemukan serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 4 Oktober 1965.

2. Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Juni 1916. Ketika usianya 31 tahun, ia sudah menjadi seorang jenderal.

Soedirman memperoleh pendidikan di Sekolah Taman Siswa. Ia melanjutkan pendidikannya ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, namun tidak tamat. Soedirman lalu menjadi guru di sekolah Muhammadiyah.

Pada masa pendudukan Jepang, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah Indonesia merdeka, Soedirman berhasil merebut senjata pasukan Jepang. Ia pun diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya dan menjadi Panglima Divisi V/Banyumas. Soedirman akhirnya terpilih menjadi Pangliman Angkatan Perang Indonesia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement