Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Butiran Debu Jatuh ke Bumi pada 1960-an, Umurnya Ternyata 7,5 Miliar Tahun

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 12 Agustus 2022 |03:07 WIB
Butiran Debu Jatuh ke Bumi pada 1960-an, Umurnya Ternyata 7,5 Miliar Tahun
Beberapa butir pra-matahari pada meteorit Murchison (inset) bisa saja berasal dari bintang yang sedang berevolusi yang mirip dengan Egg Nebula (gambar)
A
A
A

Untuk mengetahui berapa umur butiran itu, para peneliti mengukur berapa lama mereka terpapar sinar kosmik di ruang angkasa. Sinar ini adalah partikel berenergi tinggi yang melakukan perjalanan melalui galaksi kita dan menembus materi padat.

Beberapa sinar ini berinteraksi dengan materi yang ditemuinya dan membentuk elemen baru. Semakin lama terpapar, semakin banyak elemen-elemen ini terbentuk. Para peneliti menggunakan bentuk tertentu (isotop) dari elemen neon - Ne-21 - untuk menentukan umur butiran tersebut.

"Saya membandingkannya dengan meletakkan ember dalam hujan badai. Dengan asumsi curah hujan berlangsung konstan, jumlah air di dalam ember memberi tahu Anda berapa lama itu terekspos," kata Dr Heck.

Mengukur berapa banyak unsur baru yang hadir memberitahu para ilmuwan berapa lama biji-bijian itu terpapar sinar kosmik. Hal ini pada gilirannya memberi tahu berapa umurnya.

Sejumlah biji-bijian pra-tata surya ternyata merupakan yang tertua yang pernah ditemukan.

Berdasarkan berapa banyak sinar kosmik yang berinteraksi dengan biji-bijian, sebagian besar semestinya berusia 4,6-4,9 miliar tahun. Sebagai perbandingan, Matahari berumur 4,6 miliar tahun dan Bumi 4,5 miliar tahun.

Namun, butiran yang tertua menghasilkan tanggal sekitar 7,5 miliar tahun.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement