“Karena keserakahannya ini, yang dia juga enggak mau bagi-bagi makanan ke teman-temannya yang lain, akhirnya dia dikutuk jadi Wendigo. Makhluk yang enggak pernah bisa memuaskan rasa laparnya, serakah, dan selalu rakus,” jelas Muhammad Alvin, lulusan Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Inggris.
Konon, manusia yang telah dikutuk menjadi Wendigo akan berubah menjadi kanibal.
Mereka tidak akan pernah bisa memuaskan rasa lapar mereka dan akan terus terobsesi menyantap daging manusia.
Selain manusia, Wendigo kerap melahap makhluk hidup lainnya tanpa pandang bulu.
Wendigo dapat berubah wujud menjadi manusia, dan manusia sendiri bisa berubah menjadi Wendigo.
Selain itu, Wendigo juga erat sekali kaitannya dengan musim dingin, tempat dingin, dan daerah utara.
Makhluk ini kerap kali diyakini berada sekitar daerah pegunungan atau pedesaan yang dekat dengan hutan.
Banyak yang meyakini rupa Wendigo seperti makhluk setengah rusa-setengah manusia dengan tinggi sekitar 5 meter yang bungkuk ketika berjalan.
Tubuh Wendigo kurus, bahkan hanya dilapisi kulit tipis saja; tulang rusuknya menonjol, matanya begitu cekung, dan tulang mencuat keluar dari dalam kulitnya.
Menurut Nathan Carlson, seorang antropolog, Wendigo digambarkan memiliki cakar yang besar dan tajam, serta mata yang besar seperti burung hantu.
Sementara Basil H. Johnston, penulis buku The Manitous, mendeskripsikan Wendigo sebagai makhluk kurus berwarna abu-abu dengan tulang belulang yang mencuat keluar dari kulit keringnya; mata yang menjorok ke dalam, dan mulut yang terlihat sobek serta berdarah-darah.
Tak hanya itu, dalam deskripsi penulis tersebut, Wendigo juga memancarkan bau yang aneh dan menjijikan.
Meskipun kerap kali dinyatakan sebagai mitos saja, Wendigo juga sering dan telah lama dihubungkan dengan masalah-masalah dunia, seperti kerakusan, keegoisan, dan kekerasan.
Bahkan, menurut buku Rewriting Apocalypse in Canadian Fiction, kisah mengenai Wendigo dianggap sebagai ilustrasi atau perwujudan dari kekerasan dan kanibalisme.
Dalam beberapa kasus, Wendigo dipandang sebagai perwujudan nyata akibat stres karena kurangnya bahan makanan yang tersedia di suatu wilayah, yang juga menyebabkan banyak kasus orang tewas karena kelaparan.
Kanibalisme pun dijadikan solusi untuk mengatasi kelaparan hebat yang menimpa wilayah tersebut.
Mitos mengenai keberadaan Wendigo ini juga turut berperan dalam latar belakang penamaan tempat-tempat di Amerika.