JAKARTA - Dialog antaragama sudah berlangsung dan dilaksanakan di berbagai tempat dengan banyak narasumber. Namun sampai saat ini, dampak positif untuk perubahan yang diharapkan masih belum terasa oleh masyarakat dunia. Alih-alih dunia membaik, agama masih kerap kali menjadi musabab atas banyak konflik yang terjadi.
Menyikapi hal demikian, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Religion Forum (R20) International Summit of Religious Leader pada 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali. PBNU menggandeng Liga Muslim Dunia (Rabithah al-‘Alam al-Islami), organisasi yang berbasis di Makkah, sebagai penyelenggara bersama (co-host). R20 merupakan engagement group dari G20.
Forum dialog antartokoh agama dunia ini bakal membahas beberapa agenda penting yang semuanya merupakan ikhtiar menjadikan agama sebagai sumber solusi atas berbagai permasalahan global.
“Bagaimana agama bisa menjadi bagian dari solusi? Itu bisa terjadi jika agama mampu mendorong nilai-nilai moral dan spiritualnya untuk diresapkan ke dalam struktur politik dan ekonomi global,” kata Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Ketum PBNU Kenang Prof Azyumardi: Kepedulian Almarhum di Dunia Islam Sangat Besar
Dengan begitu, ia meyakini bahwa dinamika dan perkembangan ekonomi-politik akan mengarah kepada peradaban manusia yang diharapkan. “Sehingga dunia ini, dalam dinamika ekonomi-politiknya, akan menuju visi membangun kemuliaan peradaban manusia, bukan cuma perebutan dominasi yang ujungnya adalah menghilangkan makna kemanusiaan. Itu akan jadi agenda R20,” katanya.
Baca juga: Para Pimpinan Agama Terkemuka dari Seluruh Dunia Akan Hadiri Forum R20 di Bali
Forum ini juga berupaya untuk merumuskan agar agama tidak lagi menjadi penyebab dan masalah itu sendiri, tetapi beranjak menjadi solusi dari masalah global.
“Berhenti menjadi bagian dari masalah itu artinya menetralisasi semua elemen yang mendorong perpecahan dan diskriminasi di antara kelompok agama,” kata kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.