Semut jantan kawin dengan ratu dan kemudian mati. "Semut kadang menjengkelkan, tetapi penilaian itu dari sudut pandang manusia," ungkapnya.
"Sebagian besar semut sangat bermanfaat, bahkan bagi manusia, bayangkan saja jumlah benda organik yang diangkut, dipindahkan, didaur ulang, dan diproses oleh 20 kuadrilun semut. Serangga ini memastikan proses biologi berlangsung lancar," imbuhnya.
Pendek kata, semut adalah insinyur lingkungan. Mungkin juga layak menyandang gelar "pahlawan lingkungan yang tak dikenal".
Sabine Nooten dari University of Würzburg dan University of Hong Kong, yang juga anggota tim penulis laporan, mengatakan terkejut dengan fakta biomassa semut lebih besar dengan gabungan biomassa mamalia liar dan burung.
"Ini membuat kita paham tentang besarnya dampak yang dihasilkan semut," ujarnya.
(Susi Susanti)