Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Sosok Perempuan yang Memimpin Pemberontakan dan Menginspirasi Kemerdekaan Peru

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 23 September 2022 |06:00 WIB
Ini Sosok Perempuan yang Memimpin Pemberontakan dan Menginspirasi Kemerdekaan Peru
Tokoh perempuan Peru/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Pertempuran antara penjajah Spanyol dan pemberontak dari komunitas adat Sangarará yang dipimpin oleh seorang perempuan di Andes, menjadi cikal bakal pemberontakan yang memengaruhi kemerdekaan Peru.

"Amigo, medan perang ada di sini," kata Rodolfo Román Sandoval, seperti dilansir dari BBC, Kamis (22/9/2022).

   

Terletak di ketinggian 3.800 meter di pegunungan Andes dan dikelilingi oleh puncak gunung yang memukau, tempat itu terasa senyap; ada lebih banyak domba yang menyeberang jalan daripada manusia, dan kesunyian hanya dipecahkan oleh anjing yang menggonggong sesekali atau keledai yang meringkik.

Román ingat ketika listrik datang ke kota; dan mengatakan kepada saya bahwa hingga pertengahan 1990-an, masyarakat Sangarará masih menggunakan sistem barter sebagai pengganti uang.

Saat ini, pria itu sedang sibuk merenovasi rumah masa kecilnya di desa menjadi hostel dan pub wisata. Belum banyak infrastruktur wisata di sini, kecuali beberapa hostel pedesaan dan restoran yang menyajikan pollo brasa (ayam rotisserie) dengan beberapa salsa picante terbaik yang pernah saya rasakan.

Tapi Román adalah salah satu dari sekelompok orang yang berpikir desa ini adalah tempat yang layak untuk dijelajahi. Itu karena desa berdebu ini merupakan perhentian awal dan penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Peru.

Lokasi konflik paling sengit

Seperti banyak kota pedesaan Peru lainnya, alun-alun didominasi gereja kuno berukuran besar yang tidak proporsional. Berhadapan langsung dengan gereja, berdiri dua patung - Tupac Amaru II dan Tomasa Tito Condemayta, sedang memegang senjata.

Semangat pemberontak dari kedua tokoh ini tetap tertanam kuat dalam budaya Sangarará, karena desa ini adalah tempat salah satu konflik paling sengit - dan salah satu pemberontakan masyarakat adat yang terpenting - dalam sejarah Peru.

Setiap orang Peru tahu cerita tentang bagaimana, pada tahun 1781, pemimpin pemberontak Tupac Amaru II dieksekusi oleh Kekaisaran Spanyol di alun-alun pusat Cusco.

Ia dipaksa menyaksikan istri dan anaknya dibunuh di depannya, lidahnya kemudian dipotong, dan ia ditarik hingga tubuhnya terpotong-potong, kemudian dipenggal.

Lalu, bagian tubuhnya dipamerkan di desa-desa di pegunungan Andes, di mana dan pasukannya mendapatkan dukungan dari warga sekitar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement