JAKARTA - Masa-masa pernikahan Habibie dan Ainun tidak mudah, terutama ketika awal mereka tinggal di Jerman, kehidupannya sangat memprihatinkan. Namun, mereka saling melengkapi satu sama lain dan perlahan belajar hidup mandiri.
Kala itu, Ainun diketahui sedang mengandung calon buah hati pertamanya yang tidak lama lagi akan lahir kedunia. Lantaran kekurangan dana, Ainun berpikir untuk menjadi dokter kembali melihat banyak kebutuhan yang harus dibelinya dan dipersiapkan olehnya.
Mengetahui hal tersebut, Habibie juga makin giat untuk mencari pekerjaan tambahan. Pekerjaan apapun dilakukannya asal sesuai dengan passion yang dimilikinya. Tetapi, ketika masalah keuangan dalam rumah tangganya mulai stabil, Habibie akan kembali fokus pada pekerjaan utamanya dan berhenti bekerja di perusahaan Talbot.
Diketahui, Talbot merupakan salah satu perusahaan yang membuat gerbong kereta api. Dimana saat itu, perusahaan tersebut sedang mencari seorang ahli konstruksi ringan untuk merekayasa gerbong yang ringan dan canggih sesuai persyaratan Deutsche Bundesbahn, perusahaan Kereta Api Jerman.
Bagi Habibie, Ainun dengan tulus memberi dorongan dan mengilhaminya dalam segala pekerjaan hingga tugas. Baik di Kantor Institut Konstruksi Ringan maupun di perusahaan Talbot.
“Ainun tidak pernah menuntut dan memberi persoalan, sehingga saya dengan tenang dapat konsentrasi pada pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang sedang saya hadapi,” kata Habibie dikutip dalam buku Bacharuddin Jusuf Habibie, Habibie & Ainun.