NEW YORK - Pesawat antariksa NASA menabrak asteroid dengan kecepatan tinggi dalam sebuah peristiwa uji coba yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Senin (26/9/2022).
Hal ini ternyata memang disengaja sebagai langkah uji coba tersebut diambil sebagai persiapan jika suatu hari nanti terdapat sebuah objek antariksa yang dapat mengancam kehidupan Bumi.
Tabrakan galaksi itu terjadi di asteroid yang tidak berbahaya yang berjarak 11,3 juta kilometer dari bumi. Pesawat antariksa bernama Dart menabrak batu luar angkasa dengan kecepatan 22.500 kilometer per jam.
Tim ilmuwan memperkirakan dampak dari tabrakan tersebut akan menciptakan kawah pada asteroid itu, menimbulkan aliran batu dan kotoran ke antariksa serta yang paling penting adalah mengubah orbit dari asteroid tersebut.
Teleskop di seluruh dunia dan di antariksa membidik titik yang sama di langit untuk menangkap tabrakan tersebut. Meski dampak dari tabrakan itu langsung bisa dirasakan - sinyal radio Dart tiba-tiba terhenti - akan perlu waktu beberapa bulan untuk menentukan seberapa jauh jalur asteroid telah berubah.
Misi senilai USD325 juta itu adalah upaya pertama untuk menggeser posisi asteroid atau objek alam lainnya di antariksa.
Target dalam misi yang berlangsung pada Senin (26/9) itu adalah asteroid dengan tinggi 160 meter bernama Dimorphos.