JAKARA - Indonesia telah melalui sejarah yang panjang, mulai dari era kerajaan, penjajahan, hingga kemerdekaan. Pemerintahan resmi Republik Indonesia dimulai sejak masa Orde Lama yang ditandai dengan naiknya Presiden Soekarno menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan Indonesia.
Masa pemerintahan Soekarno dimulai sejak tahun 1945 hingga 1967. Selama masa pemerintahannya, Indonesia telah melalui serangkaian peristiwa besar yang telah menorehkan sejarah. Berikut peristiwa-peristiwa besar di Indonesia yang terjadi pada era Soekarno, dilansir berbagai sumber.
1. Pertempuran Surabaya
Tewasnya pemimpin Inggris Brigjen Mallaby menjadi cikal bakal meletusnya Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Perang antara tentara Indonesia dan Sekutu ini menjadi salah satu perang terbesar Indonesia terhadap kolonialisme. Inggris yang saat itu mendengar bahwa pemimpinnya tewas merasa marah dan melakukan serangan ke Surabaya.
Baca juga: Termasuk Indonesia, Ini 5 Negara di Dunia yang Paling Lama Dijajah oleh Bangsa Lain
Di balik pertempuran tersebut, terdapat sosok Bung Tomo yang tak kenal lelah membakar semangat warga Surabaya selama masa pertempuran. Pertempuran yang berjalan selama 10 hari tersebut menewaskan lebih dari 20.000 korban dari pihak Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut, Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Baca juga: 4 Pekerjaan Soekarno, dari Presiden hingga Pengusaha
2. Perjanjian Linggarjati
Tepat pada 15 November 1946, Indonesia dan Belanda melakukan sebuah perundingan yang digelar di Linggarjati, Jawa Barat. Hasil dari perundingan tersebut kemuadian dikenal dengan nama Perjanjian Linggarjati. Perjanjian tersebut merupakan salah satu usaha diplomatik Indonesia dalam memperjuangkan status kemerdekaan.
Perundingan ini melahirkan 17 pasal, antara lain diakuinya Jawa, Sumatera, dan Madura sebagai wilayah Indonesia secara de Facto oleh Belanda; Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949; dan kedua pihak sepakat membentuk negara RIS. Terakhir, negara RIS harus tergabung dalam Persemakmuran Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Ratu Belanda.