Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Ibu-Ibu Tuntut Keadilan Usai Skandal Obat Batuk Sirup yang Tewaskan 70 Anak di Gambia

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |08:28 WIB
Kisah Ibu-Ibu Tuntut Keadilan Usai Skandal Obat Batuk Sirup yang Tewaskan 70 Anak di Gambia
Kisah ibu-ibu yang tuntut keadilan usai anak-anaknya meninggal karena skandal obat batuk sirup di Gambia (Foto: Omar Wally)
A
A
A

Korban lainnya adalah Aisha yang masih berusia lima bulan.

Ibunya, Mariam Sisawo, menyadari suatu pagi bayinya tak bisa buang air kecil setelah diberikan sirup obat batuk.

Pada kunjungan awal ke rumah sakit, perempuan 28 tahun diberitahu bahwa tak ada yang salah dengan kandung kemih putrinya itu. Butuh dua perjalanan lagi dari sana sebelum akhirnya Aisha dirujuk ke sebuah rumah sakit di ibu kota Banjul yang berjarak 36 kilometer dari rumahnya di Brikama.

Tetapi setelah mendapat perawatan selama lima hari di sana, Aisha menghembuskan napas terakhir.

"Putri saya mengalami kematian yang menyakitkan. Pada saat tertentu ketika dokter ingin memasang infus, mereka tak dapat melihat pembuluh darahnya. Saya sendiri dan dua perempuan lain di ruang yang sama telah kehilangan anak,” terangnya.

"Saya punya dua anak, dan Aisha satu-satunya perempuan. Suami saya sangat bahagia dengan kelahiran Aisha, dan dia masih belum bisa menerima kematiannya,” lanjutnya.

Sejauh ini, Gambia tak punya laboratorium yang mampu menguji apakah obat-obat yang digunakan aman, sehingga mereka harus mengirimnya ke luar negeri untuk memeriksanya.

Hal ini disampaikan direktur layanan kesehatan Gambia, Mustapha Bittay, kepada program BBC Focus on Africa.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement