Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KPAI Minta Pemerintah Segera Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |10:23 WIB
KPAI Minta Pemerintah Segera Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut
KPAI meminta pemerintah mencari tahu penyebab gagal ginjal akut pada anak. (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Divisi Monitoring Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra meminta pemerintah segera mengungkap penyebab gagal ginjal akut yang diidap anak-anak di Indonesia.

Dari data Kementerian Kesehatan, setidaknya 206 anak di Indonesia mengalami gagal ginjal akut hingga 18 Oktober 2022.

"KPAI berharap korban yang sudah berada diangka 200 lebih, dapat segera membuat terang benderang kasus, agar semua penyebabnya dapat segera disampaikan para pihak yang berwenang. Karena situasi sudah setahun dan belum mendapatkan titik terang penyebabnya, sehingga korban terus berjatuhan," ujar Jasra Putra, Kamis (20/10/2022).

Ia menyatakan, pemerintah harus bergerak cepat untuk mengetahui dan menanggulanginya. Pasalnya yang menjadi korban adalah bayi, batita, balita, serta anak-anak di atas usia lima tahun.

"Kita membayangkan kondisi orang tua yang anaknya baru saja dilahirkan, harus menerima kondisi yang tidak pernah diharapkan. Dengan dugaan meninggal yang belum jelas penyebabnya. Tentu ada trauma mendalam yang sangat membutuhkan pendampingan," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril mencatat 99 anak dari total 206 anak yang dilaporkan mengalami gagal ginjal akut misterius meninggal dunia. Hal tersebut berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan hingga Selasa (18/10/2022).

"Tingkat kematian 48 persen. Angka kematian khususnya di RSCM sebagai RS rujukan nasional ginjal mencapai 68 persen," ujar Syahril, Rabu (19/10/2022) dalam konferensi pers.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement