BANDUNG - Kota Bandung menjadi kota dengan penderita gagal ginjal akut terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Dari total 25 kasus di Jabar, 21 kasus di antaranya terdeteksi di Ibu Kota Provinsi Jabar itu.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, data tersebut masih bersifat sementara dan dapat berubah di kemudian hari.
Namun demikian, kata Ryan, jika dibandingkan dengan daerah lain di Jabar, Kota Bandung menjadi penyumbang terbanyak kasus gagal ginjal akut di Jabar.
"Sampai saat ini, Kota Bandung yang paling banyak (kasus gagal ginjal akut). Kami dapatkan ada 21 kasus di RSHS Bandung," ungkap Ryan, Sabtu (22/10/2022).
Selain Kota Bandung, lanjut Ryan, kasus gagal ginjal akut ini juga terdeteksi di empat daerah lainnya di Jabar.
"Depok satu, Kota Cirebon satu, Kota Bogor satu, Kabupaten Bekasi satu," sebutnya.
Dari 25 kasus gagal ginjal akut yang tercatat di Jabar, lanjut Ryan, 15 penderita di antaranya dinyatakan wafat. Meski begitu, Ryan belum dapat menjelaskan wilayah mana saja dengan kasus meninggal terbanyak di Jabar.
"Kami mendapatkan data, ada 25 kasus yang dinyatakan masuk ke gangguan ginjal misterius. Meninggal 15, jadi case fatality rate-nya 60 persen," terangnya.
Dengan data kasus yang tergolong tidak sedikit, Dinkes Jabar sudah membuat dan menyebarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal alur penanganan. Adapun surat edaran ini nantinya diberikan untuk fasilitas kesehatan (faskes) 27 kabupaten dan kota di Jabar.
"Nantinya bila ditemukan dugaan kasus (gagal ginjal akut) bisa langsung ke tempat perawatan, jadi ada tempat perawatan khusus untuk gangguan ginjal akut ini," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus untuk menangani kasus gagal ginjal akut yang kini marak terjadi, termasuk di Jabar.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, saat ini, kasus gagal ginjal akut di Jabar mencapai 25 kasus dan 15 penderita di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Pembentukan satgas penanganan sedang diproses. Soal jumlah pasti belum (ada konfirmasi) karena kan tiap hari bertambah, tapi nanti saya update lagi," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu (22/10/2022).
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengakui, hingga saat ini, pihaknya pun belum mengetahui penyebab pasti dari penyakit gagal ginjal akut ini. Sehingga, dirinya enggan berkomentar terlalu jauh.
"Kita sedang meneliti secara maksimal dengan Dinkes. Per hari ini kita belum 100 persen memahami. Jadi, seperti kasus awal-awal COVID-19," ungkapnya.
(Khafid Mardiyansyah)