Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Pom Bensin Usai Diduga Melempar Bom Molotov ke Pusat Migran

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 31 Oktober 2022 |10:47 WIB
Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Pom Bensin Usai Diduga Melempar Bom Molotov ke Pusat Migran
Seorang pria ditemukan meninggal di dekat pom bensin setelah diduga melempar bom molotov (Foto: Reuters)
A
A
A

DOVER - Seorang pria ditemukan meninggal setelah perangkat pembakar yang diduga bom molotov dengan kembang api dilemparkan ke pusat migran Home Office di Dover, Inggris.

Polisi Kent mengatakan dua atau tiga perangkat dilemparkan oleh tersangka, kemudian ditemukan tewas di sebuah pompa bensin terdekat tak lama kemudian.

Perangkat lain yang ditemukan di mobil pria itu kemudian diamankan oleh Unit Pembuangan Senjata Peledak. Dua orang yang berada di dalam pusat migran menderita luka ringan dalam serangan itu.

Baca juga: Rumah Pejabat Pemkot Tebingtinggi Dilempar Bom Molotov

Tidak ada motif yang diberikan untuk insiden itu, yang digambarkan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman sebagai "menyedihkan".

"Saya menerima pembaruan rutin tentang situasinya,” cuit Braverman sebelumnya, dikutip BBC.

Baca juga: Penyerangan Diduga Gunakan Molotov di Bogor, 1 Korban Luka Bacok 

"Pikiran saya bersama mereka yang terkena dampak, staf Home Office yang tak kenal lelah dan polisi yang merespons. Kami sekarang harus mendukung para petugas itu saat mereka melakukan penyelidikan,” lanjutnya.

Seorang fotografer yang terafiliasi dengan kantor berita Reuters yang menyaksikan insiden tersebut melaporkan seorang pria telah melemparkan bom molotov dengan kembang api yang terpasang sebelum mengambil nyawanya sendiri.

Anggota parlemen lokal Nathalie Elphicke juga mengatakan dia mendapat informasi tersangka telah bunuh diri.

Anggota parlemen Konservatif untuk Dover itu mengatakan dia "benar-benar terkejut dan ngeri" dengan insiden itu dan bahwa "ketegangan telah meningkat" atas jumlah migran yang tiba di kota itu.

"Saya telah menyatakan keprihatinan saya atas keamanan pusat di Dover," katanya.

"Saya rasa ini bukan tempat yang tepat untuk pusat penerimaan migran. Dover adalah pelabuhan yang sangat sibuk dan terbuka,” tambahnya.

Berbicara kepada radio LBC, Elphicke mengatakan motivasi pelaku sejauh ini tidak diketahui, tetapi pusat itu adalah "fasilitas terkenal" di mana perahu-perahu kecil tiba sebelum orang-orang dibawa ke pusat pemrosesan suaka Manston di Kent.

Polisi telah dipanggil pada pukul 11.22 GMT pada Minggu (30/10/2022) ke The Viaduct, Dover, di mana perangkat yang dilemparkan oleh tersangka telah memicu kebakaran.

Situs itu tetap buka tetapi sekitar 700 orang yang dicurigai sebagai migran dipindahkan ke pusat pemrosesan suaka Manston untuk keselamatan mereka selama tahap awal penyelidikan polisi.

Penyelidikan dipimpin oleh Polisi Kent dari petugas kontra-terorisme. Menteri Dalam Negeri Robert Jenrick mengatakan dia terus meminta informasi terbaru dari Polisi Kent.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement