Arief menambahkan, dalam hal ini, perspektif pasar yang harus dibangun. "Kita bangun harga Rp 8.900 di tingkat Pasar Induk Cipinang dan Rp 9.300 di pasar-pasar turunan. Di Jakarta ini ada sekitar 153 pasar, itu juga akan kita guyur,” tuturnya.
Untuk bahan pangan lain, seperti harga bawang, telur, serta cabe, itu semua terkendali. Sedangkan harga beras di tingkat produsen sedang tinggi. Artinya, yang harus dilakukan pemerintah adalah tetap menyediakan beras berkualitas, dengan harga yang baik, terutama di level medium. "Kita juga minta tolong Satgas Pangan untuk mengawal sampai dengan hilir," terangnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga beras, Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station bekerja sama dengan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Sejak awal Oktober 2022, sudah disalurkan 1.400 ton beras medium dengan harga eceran tertinggi Rp 8.900 per kilogram. Kemudian, agar harga dapat terus terkendali, Bulog pun berkomitmen untuk menyalurkan sampai dengan 2.000 ton beras medium per bulan.
(Karina Asta Widara )