Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemprov DKI Jakarta Jamin Stok dan Stabilitas Harga Beras Tetap Aman

Karina Asta Widara , Jurnalis-Rabu, 16 November 2022 |11:25 WIB
Pemprov DKI Jakarta Jamin Stok dan Stabilitas Harga Beras Tetap Aman
Pj DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Mendag Zulkilfi Hasan melakukan monitoring ke Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur/ Foto: Dok Pemprov DKI Jakarta.
A
A
A

JAKARTA- Kebutuhan pangan, termasuk beras, menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Guna memastikan ketersediaan beras dan stabilisasi harganya, baik di tingkat produsen maupun konsumen, Penjabat (Pj) Gubernur Heru bersama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, melakukan peninjauan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/11). Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Perum Bulog, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, serta pejabat Pemprov DKI.

Dalam monitoring tersebut, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat memastikan implementasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berjalan lancar dan makin dimasifkan. Dengan demikian terjamin ketersedian beras yang berkualitas baik, selain harga beras yang tetap stabil atau terjaga dan terjangkau masyarakat Jakarta.

"Terima kasih Pak Menteri, Kepala Badan Pangan Pak Arief, dan seluruh pejabat yang hadir. Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH. Food Station (BUMD Cluster Pangan DKI Jakarta), (lalu) Pak Arief sebagai Kepala Badan Pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia. Sehingga kita tahu, di sini tersedia beras medium KPSH," jelas Heru.

Masyarakat Jakarta menyambut baik langkah Pemprov DKI yang sigap mengantisipasi ketersediaan pangan, khususnya beras, jelang akhir tahun. Oti, warga Jatinegara, Jakarta Timur, misalnya, merasakan bahan pangan utama, terutama beras, di pasar tradisional sangat mudah didapat dan stoknya melimpah. Tak sulit baginya untuk membeli beras kemasan dengan berbagai merek di pasar tradisional.

"Gampang kalau beli bahan pokok, khususnya beras. Ibu biasa beli beras ukuran lima kilogram yang harganya berkisar Rp 50-60 ribuan. Masih terkendali kok harganya. Ibu biasa belanja di Pasar Jatinegara. Ya, kalau bisa, diadakan lagi bazar murah kebutuhan pangan," katanya.

Program KPSH

Dalam peninjauan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, melalui program KPSH yang dulu disebut Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, pemerintah bersama para pemangku kepentingan berupaya mengantisipasi lonjakan harga beras di tingkat konsumen. Program KPSH merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog), yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.

"Kita bisa saksikan, sesuai fakta di sini, beras aman dan banyak. Di situ semua melayani yang beras medium, dengan harga Rp 8.900. Kalau beras premium bervariasi. Tapi yang medium, Bulog itu semua, Rp 8.900. Jadi, harga-harga pangan semua terkendali. Tidak ada kenaikan (yang berarti), kecuali satu, yaitu kedelai. Memang kedelai yang ada sekarang dikirim bulan Juli atau Agustus, itu harganya tinggi memang," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, program KPSH yang terbukti efektif ini dilakukan sepanjang tahun oleh pemerintah/Bulog, guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di tingkat konsumen. Ia pun menyatakan bahwa Jakarta akan mendapatkan pasokan pangan yang berlimpah dan dipastikan harganya stabil serta terjangkau.

"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur dan Pak Mendag, pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan. Sudah konfirm, stok dari Makasar kita geser sekitar 6.000 ton, dari NTB 9.845 ton, kemudian dari Bulog sekitar 14.000 ton. Jadi Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi. Stok Bulog memang kita punya PR sedikit, memang kita mau top up. Jadi, stok Bulog harus di-top up sampai ke 1,2 juta ton," paparnya.

Arief menambahkan, dalam hal ini, perspektif pasar yang harus dibangun. "Kita bangun harga Rp 8.900 di tingkat Pasar Induk Cipinang dan Rp 9.300 di pasar-pasar turunan. Di Jakarta ini ada sekitar 153 pasar, itu juga akan kita guyur,” tuturnya.

Untuk bahan pangan lain, seperti harga bawang, telur, serta cabe, itu semua terkendali. Sedangkan harga beras di tingkat produsen sedang tinggi. Artinya, yang harus dilakukan pemerintah adalah tetap menyediakan beras berkualitas, dengan harga yang baik, terutama di level medium. "Kita juga minta tolong Satgas Pangan untuk mengawal sampai dengan hilir," terangnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga beras, Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station bekerja sama dengan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Sejak awal Oktober 2022, sudah disalurkan 1.400 ton beras medium dengan harga eceran tertinggi Rp 8.900 per kilogram. Kemudian, agar harga dapat terus terkendali, Bulog pun berkomitmen untuk menyalurkan sampai dengan 2.000 ton beras medium per bulan.

(Karina Asta Widara )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement