Studi yang diadakan Januari 2022 oleh perusahaan pelaksana jajak pendapat dan konsultasi Hankook Research menunjukkan, 71% warga Korea Selatan ingin agar sistem umur dilonggarkan. Sebagian orang berharap, itu akan bisa membantu mengurangi konflik dan kebingungan dalam kebudayaan yang penuh hierarki berdasarkan umur.
Namun demikian, sebagian besar orang ragu, bahwa mengurangi sistem penghitungan umur akan ada dampaknya bagi kebudayaan yang sangat bertumpu pada hierarki.
"Orang akan terus membentuk hierarki seperti sebelumnya, terserah umur mereka," ujar Fouser.
Choi juga percaya hierarti akan ada terus di Korea Selatan, dan tidak akan ada yang bisa mengubah sistem itu selain reformasi kebudayaan secara menyeluruh.
Walaupun perubahaan kemungkinan tidak bisa dilakukan, Kiaer melihat langkah itu sebagai sebuah langkah ke arah yang benar karena itu menunjukkan jika negara mempertimbangkan elemen-elemen apa dari sejarah Korea yang tetap ada di zaman sekarang.
"Masalah yang disebabkan gaya berbicara di Korea sangat parah, sampai kita tidak bisa berdiam diri, menunggu sampai masyarakat dan sistem bahasa berevolusi sejalan dengan waktu," kata ahli linguistik itu.
(Susi Susanti)