WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia "tidak menyesal" karena tidak mengumumkan kepada publik sebelum pemilihan paruh waktu dengan berita bahwa dokumen rahasia telah ditemukan di kantor pribadinya.
Seperti diketahui, dokumen rahasia ditemukan di kantor yang dia gunakan setelah masa jabatan Biden sebagai wakil presiden dan kemudian di rumahnya. "Saya pikir Anda tidak akan menemukan apa-apa di sana," terang Biden kala itu.
Tanggapannya muncul setelah seorang reporter bertanya mengapa dia tidak mengungkapkan dokumen pada November lalu setelah ditemukan.
"Saya tidak menyesal," katanya selama tur pada Kamis (19/1/2023) di sebuah kota pantai California yang dilanda badai hebat selama berminggu-minggu di AS bagian barat.
"Saya mengikuti apa yang dikatakan pengacara kepada saya bahwa mereka ingin saya melakukannya. Itulah yang sedang kami lakukan,” lanjutnya.
Ini adalah pertama kalinya Biden berbicara di depan umum tentang dokumen rahasia. Presiden telah menghadapi kritik, terutama dari Partai Republik, atas keterlambatan pengungkapan penemuan dokumen tersebut.
Pengacara Biden mengatakan pada awal Januari bahwa kumpulan dokumen pertama telah ditemukan pada 2 November tahun lalu di Penn Biden Center, sebuah think-tank yang dibuat Biden di Washington DC.
Kumpulan catatan kedua ditemukan pada 20 Desember tahun lalu di rumah Biden di Wilmington, Delaware. Sedangkan dokumen lain ditemukan di rumah pribadi presiden pada 12 Januari lalu.
Biden menegaskan kembali bahwa timnya menyerahkan dokumen tersebut ke Arsip Nasional dan Departemen Kehakiman segera setelah menemukannya dan mereka telah bekerja sama dengan agensi tersebut.
Pengacaranya, Richard Sauber, mengatakan dokumen itu "secara tidak sengaja salah tempat".
Sementara itu, Jaksa Agung Merrick Garland pekan lalu menunjuk Robert Hur untuk memimpin penyelidikan tentang bagaimana dokumen itu ditangani.
Penemuan dokumen rahasia itu terjadi ketika mantan Presiden AS Donald Trump juga menghadapi penyelidikan atas dugaan kesalahan penanganan ratusan dokumen rahasia di kediamannya di Florida Mar-a-Lago dan dugaan kegagalannya untuk mematuhi panggilan pengadilan.
(Susi Susanti)