Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wapres ke Petani: Harus Melek Teknologi dan Terbuka Inovasi Baru

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 25 Januari 2023 |15:29 WIB
Wapres ke Petani: Harus Melek Teknologi dan Terbuka Inovasi Baru
Wapres KH Ma'ruf Amin (Foto: Setwapres BPMI)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta petani masa kini harus melek teknologi dan terbuka dengan inovasi. Harapannya, hasil produksi pertanian dapat meningkat dan kesejahteraan petani bisa diwujudkan.

“Petani masa kini harus melek teknologi dan selalu terbuka dengan inovasi baru, terus mau mempelajari hal-hal baru, berkolaborasi dalam kelompok tani dan berkorporasi,” kata Wapres saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Dengan begitu, kata Wapres, kesejahteraan petani dapat diwujudkan karena terus mampu bekerja bersama. “Bagi pejuang pangan, para petani serta generasi muda, saya minta terus semangat dan bekerja keras meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani,” kata dia.

Baca juga: Wapres: Ketika Ciptakan Indonesia Allah Sedang Tersenyum

Wapres pun memberikan apresiasi atas kolaborasi dan kinerja sektor pertanian yang telah dibangun selama ini. Sistem pertanian dan pangan Indonesia dipandang tangguh dan berhasil mencapai swasembada beras selama 2019-2021. “Ini kita sudah mendapatkan penghargaan internasional,” katanya.

Baca juga: Warning! Lahan Pertanian RI Semakin Menyusut, Ancaman Nyata Ketahanan Pangan

Capaian ini, kata Wapres, tidak hanya cukup dipertahankan, tetapi perlu terus ditingkatkan demi kemandirian pangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan nyata bagi masyarakat dan tentunya para petani.

Lebih lanjut, Wapres juga mendorong agar digiatkan program diversifikasi pangan lokal secara masif. “Masyarakat Indonesia saat ini masih tergantung pada beras sebagai sumber makanan pokok. Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun, dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020.”

Selain mewujudkan swasembada beras tanpa impor, Wapres mengatakan upaya menjaga ketahanan pangan perlu diikuti dengan menggalakkan kembali program diversifikasi pangan, melalui pengembangan hulu-hilir pangan lokal.

“Saya lihat sudah mulai dikembangkan jagung, kemudian juga sorgum, sagu dan lain sebagainya. Bapak Presiden telah menegaskan hal ini, termasuk pada berbagai kesempatan saya mengingatkan agar percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal ini didukung dengan riset,” tandasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement