Sebab berkaca dari penyelenggaraan Pemilu 2014 dan 2019, lanjut Gaffar, salah satu fenomena yang sangat menguat adalah munculnya berita bohong dan disinformasi.
"Fenomena ini tidak sekadar akan merugikan kita semua karena mengelabui pandangan publik yang berujung pada kekeliruan pilihan pada saat pemilu, tetapi juga dapat melahirkan pembelahan sosial yang dipenuhi dengan kebencian," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Gaffar, awak media perlu menjaga objektivitas serta mengawal kepentingan publik untuk membaca berita yang faktual dan berimbang.
(Fakhrizal Fakhri )