JAKARTA - Otak merupakan organ yang paling misterius dan kompleks, penuh dengan rahasia yang menanti untuk dibuka. Kemajuan teknologi yang terjadi belakangan ini pun belum dapat mengungkapnya.
Dari sekian banyak penelitian tentang otak, hanya segelintir orang yang memiliki pengetahuan tentangnya seperti Facundo Manes. Ia telah menjadikan otak sebagai subjek studi yang ia teliti.
 BACA JUGA:Panglima TNI Yudo Margono Pimpin Sertijab Tujuh Jenderal, Ini Daftarnya
Manes, yang lahir di Argentina, meraih gelar doktor di bidang sains dari University of Cambridge, gelar tertinggi diberikan untuk penelitian terkemuka di bidang ilmiah.
Ia telah menerbitkan sejumlah buku dan memandu program televisi yang bertujuan memberi pengetahuan kepada publik tentang perekembangan ilmiah terbaru dalam ilmu saraf.
 BACA JUGA:Pj Gubernur DKI Minta Ibu Hamil Perhatikan Gizi, Tekan Angka Stunting
Buku terbarunya, yang ditulis bersama Mateo Niro, telah diterbitkan dalam bahasa Spanyol dan diberi judul The Brain of The Future.
Dalam buku tersebut, keduanya membongkar isu-isu kontemporer seperti dampak teknologi baru pada otak, neuroetika, dan peran sains sebagai mediator dalam masalah sosial.
Berikut ini adalah wawancara BBC dengan Manes di sela-sela Hay Festival Arequipa, dilansir Rabu (1/2/2023).
Apa yang membuat otak begitu mempesona?
Otak menarik karena, di antara kualitas-kualitas lainnya, adalah satu-satunya organ tubuh yang mencoba menjelaskan dirinya sendiri.
Kita bisa menyadari semua yang kita lakukan berkat otak, mulai dari bernapas, membaca wawancara ini hingga menanyakan pertanyaan filosofis.
Otak adalah struktur paling kompleks dan penuh teka-teki di alam semesta. Organ itu juga berisi lebih banyak neuron (sel saraf) daripada jumlah bintang di galaksi.
Follow Berita Okezone di Google News
Sebarapa banyak yang kita ketahui tentangnya?
Selama beberapa dekade terakhir, kita telah belajar lebih banyak tentang otak daripada semua sejarah manusia.
Sekadar menyebutkan beberapa penemuan: penelitian menunjukkan bahwa ingatan, bertentangan dengan persepsi umum, bukanlah kotak tempat kita menyimpan ingatan, tetapi itu adalah ingatan terakhir kita.
Kita tahu sekarang bahwa neuron terus menerus diciptakan sepanjang hidup kita, bahkan di masa dewasa.
Penelitian lain membuat kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang empati, area penting dalam otak yang berkaitan dengan bahasa, mekanisme emosi otak, dan sirkuit saraf yang terlibat dalam melihat dan menafsirkan dunia di sekitar kita.
Kemajuan signifikan telah dibuat dalam deteksi dini penyakit kejiwaan dan neurologis, dan kita memperdalam pengetahuan kita tentang proses pembelajaran.
Pengetahuan kita tentang otak berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Apa yang belum diteliti tentang otak dan kapan kita akan mengetahuinya?
Kita telah mempelajari tentang proses tertentu dari otak, tetapi masih belum ada teori yang menjelaskan fungsi umumnya.
Lebih jauh, pengetahuan baru tersebut menimbulkan pertanyaan baru. Kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah kita akan pernah bisa memecahkan teka-teki otak sepenuhnya.
Apakah otak adalah mesin yang sempurna?
Saya tidak akan berbicara tentang kesempurnaan, tetapi kompleksitas dan potensi.
Sepanjang hidup kita, otak kita terus-menerus berubah. Maka dari itu, otak adalah organ yang fleksibel dan adaptif.
Neuroplastisitas, kapasitas sistem saraf untuk memodifikasi atau beradaptasi terhadap perubahan, memungkinkan neuron untuk mengatur ulang sendiri dengan membentuk koneksi baru dan menyesuaikan aktivitasnya sebagai respons terhadap perubahan lingkungan.
Dengan kata lain, pengalaman kita mengubah otak kita secara permanen.
Ini adalah salah satu mekanisme utama yang membuat spesies kita berevolusi dan beradaptasi dari waktu ke waktu.
Buku terbaru Anda berjudul 'The Brain of the Future'. Apa yang akan menjadi masa depan otak?
Secara anatomis, otak tidak akan berubah selama berabad-abad.
Dengan teknologi baru yang sedang dikembangkan, kita dapat berpikir bahwa mungkin di masa depan otak kita akan lebih dipengaruhi oleh rekayasa genetika dan [kemungkinan] bioteknologi untuk mengembangkan kemampuan kita.
Saat ini, kita dapat memanipulasi gen melalui seleksi buatan dan memodifikasi sifat biologis.
Teknologi memungkinkan pengembangan jaringan buatan, seperti kulit yang terbuat dari plastik, dan perangkat seperti retina buatan atau implan koklea, misalnya.
Kemungkinan besar dalam beberapa ratus tahun ke depan akan memungkinkan untuk membuat atau meregenerasi jaringan saraf yang menyusun otak.
Ini akan memiliki implikasi penting untuk pengobatan penyakit yang saat ini belum ada obatnya, seperti demensia.
Beberapa orang meyakini teknologi baru akan membuat kita berhenti menggunakan otak kita. Apakah memang demikian?
Tidak, tidak sama sekali.
Tidak ada mesin yang bisa menggantikan otak kita.
Pikiran kita lebih dari sekadar pemroses data. Pikirkan tentang semua kemampuan otak kita, seperti memahami pikiran manusia lain, merasakan sakitnya, menanggapinya.
Empati, altruisme, dan kerja sama adalah kemampuan yang asing bagi mesin mana pun, dan itu sangat penting bagi kehidupan kita.
Kita tidak boleh lupa bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.