Adapun perbedaan raider dan para raider yang sama-sama bentukan dari Kostrad yakni adanya aturan baru pada 2015. TNI menambah kualifikasi Batalyon Lintas Udara. Batalyon inilah yang disebut sebagai Batalyon Para Raider. Lalu, apa bedanya dengan Raider? Para Raider diambil dari prajurit dengan core atau kualifikasi utama lintas udara (linud).
Dengan demikian, Para Rader awalnya adalah prajurit infanteri penerjun yang diberi tambahan kualifikasi Raider. Dengan kualifikasi tambahan itu, Para Raider diproyeksikan memiliki kemampuan melakukan penerjunan menyerang secara mendadak. Karena itu, Para Raider ini harus memiliki kemampuan di segala medan mulai perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, juga udara. Itu sebabnya, dalam pendidikan selama hampir tiga bulan, Pasukan Para Raider digembleng latihan dalam tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut.
Pada Tahap Basis, Para Raider mendapat pelatihan menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, dan ilmu medan. Penghancuran medan dan pembebasan tawanan mereka dapatkan di tahapan ini.
Sebagai informasi,orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raider.
Disisi lain, pasukan elite Raider sering diterjunkan memburu KKB teroris di Bumi Cendrawasih. Peran pasukan ini sangat dibutuhkan untuk menjaga Papua dari pemberontakan KKB teroris.
(RIN)
(Rani Hardjanti)