 
                
NEW YORK – Putra Elon Musk, Xavier Alexander Musk mantap memilih menjadi transgender dan telah mengajukan dokumen pengadilan untuk mengubah jenis kelamin secara legal dari laki-laki menjadi perempuan. Tak hanya itu, dia juga tak ingin lagi memakai nama belakang ayahnya. Dia ingin mengubah namanya menjadi Vivian Jenna Wilson.
Xavier Musk, 18, mengajukan dokumen di Santa Monica, California, pada 18 April tahun lalu. Remaja transgender itu menjelaskan bahwa mereka ingin mengambil nama belakang ibu mereka untuk menjauhkan mereka dari ayah mereka. Dia membeberkan alasan di balik keputusannya itu.
“Saya tidak lagi tinggal dengan atau ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dengan cara apapun,” ujarnya.
BACA JUGA: Mau Beli Manchester United Rp83 Triliun, Elon Musk Punya Harta Kekayaan Rp2.967,1 Triliun
Mereka belum berkomentar apakah mereka menerima dukungan keuangan dari ayah mereka yang menjadi orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan USD213 miliar (Rp3.154 triliun).
BACA JUGA: Elon Musk Disebut Bakal Beli Manchester United Senilai Rp83 Triliun
Diketahui, Musk menikah dengan ibu Vivian, penulis Kanada Justine Wilson, sejak 2000.
Dia melahirkan seorang putra, Nevada, pada 2002 yang meninggal setelah 10 hari karena Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Dia kemudian memiliki putra kembar Xavier dan Griffin. Lalu anak laki-laki kembar tiga yakni Damian, Kai dan Saxon, yang berusia 16 tahun.
Kelima remaja laki-laki itu tetap tidak menonjolkan diri, meskipun ayah mereka memiliki hak asuh bersama.
Tidak jelas apa yang melatarbelakangi penolakan Vivian terhadap ayahnya secara terbuka seperti itu. Musk belum berkomentar, dan tidak jelas apakah dia mengetahui rencana Vivian sebelum dokumen pengadilan diajukan.
Seperti diketahui, Musk, 50, telah dikritik dalam beberapa bulan terakhir karena komentar yang diklaim beberapa orang sebagai transfobia.
Dia mengeluh tentang orang-orang yang menggunakan kata ganti mereka sendiri. Hal ini pun menuai koemntar dari Chasten Buttigieg - suami Pete Buttigieg, Sekretaris transportasi.
“Saya mendengar frustrasi Anda, Sayang. Sampai jumpa setelah kelas dan kita bisa membaca lembar kerja lagi,” terangnya.
Dia mengatakan dia adalah penggemar Gubernur Florida Ron DeSantis, yang telah dikutuk oleh komunitas LGBTQ karena apa yang disebut RUU 'Jangan Katakan Gay', yang mencegah diskusi tentang identitas gender dan homoseksualitas di ruang kelas anak-anak.
Musk pun sempat menanggapi sebuah artikel yang membahas apakah pertanyaan 'Apa itu seorang wanita' itu sah.
“Kami secara bersamaan diberitahu bahwa perbedaan gender tidak ada dan bahwa jenis kelamin sangat berbeda sehingga operasi yang tidak dapat diubah adalah satu-satunya pilihan,” cuitnya.
“Mungkin seseorang yang lebih bijak dari saya bisa menjelaskan dikotomi ini,” lanjutnya.
“Ini adalah dunia yang lebih baik jika kita semua kurang menghakimi,” ujarnya.
Musk juga bersikeras bahwa dia benar-benar pro-hak LGBT, dan mengutip nilai konstan Tesla dalam daftar tempat terbaik bagi orang-orang LGBT untuk bekerja sebagai bukti keterbukaan pikirannya.
(Susi Susanti)