Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Slamet Rijadi yang Selamatkan Dua Kompi Gerilyawan dari Pengaruh PKI

Randy Wirayudha , Jurnalis-Selasa, 28 Februari 2023 |07:15 WIB
Kisah Slamet Rijadi yang Selamatkan Dua Kompi Gerilyawan dari Pengaruh PKI
Ignatius Slamet Rijadi yang dibuat patung/Randy Wirayudha
A
A
A

JAKARTA - Di tengah suasana yang masih mencekam akibat kerancuan siapa lawan dan siapa kawan gara-gara pecahnya Madiun Affair 67 tahun silam, Overste (Letkol) Ignatius Slamet Rijadi mendapat perintah untuk bikin “insyaf” dua kompi gerilyawan dari pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada suatu siang pada hari Kamis, 23 September 1948, Slamet Rijadi dihubungi Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto yang diterima ajudannya di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah.

Slamet Rijadi diperintah untuk menemui Kolonel Gatot di Balai Kota. “Kolonel Gatot Soebroto, mengapa memanggil saya dengan sangat mendadak?” tanya Slamet Rijadi, sebagaimana termaktub di buku ‘Ignatius Slamet Rijadi: Dari Mengusir Kempeitai sampai Menumpas RMS’.

Apalagi kontak itu datang tak lama setelah sempat terjadi kesalahpahaman antara anak buahnya dengan Pasukan Siliwangi, hingga meletupkan adu mulut antara Komandan Brigade Siliwangi, Kolonel Sadikin dengan Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman.

Sedikit menengok ke belakang soal peristiwa itu, Kolonel Sadikin sampai geram dengan tanggapan Pangsar Soedirman yang mengatakan, “Slamet Rijadi adalah anak saya!”. Dijawab Kolonel Sadikin, “Lalu saya anak siapa, Jenderal?”.

Meski peristiwa itu sedikitnya sudah clear, Slamet Rijadi masih merasa cemas ketika diharuskan bertemu Kolonel Gatot. Dia pun menitip pesan pada anak buahnya, bahwa jika pada pukul empat sore dia belum kembali ke markasnya, pasukannya diperintah mencarinya ke Balai Kota Solo.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement