SERANG - Nasib tragis dialami seorang Kepala Desa di Serang, Banten. Ia tewas usai disuntik mati oleh seorang mantri yang bekerja di salah satu rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Banten. Berikut faktanya.
BACA JUGA:
1. Foto korban ada di HP istri pelaku
Menurut pengacara pelaku SH, Raden Yayan Elang, mantri ini tega menyuntik mati korban lantaran emosi karena melihat foto korban di galeri handphone istrinya.
"Ada dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku," ujar Elang, kepada wartawan, dikutip Selasa (13/3/2023).
BACA JUGA:
2. Mantri suntik kades dengan cairan
Mendapati adanya foto krban di HP istrinya, SH pun kemudian mendatangi rumah pelaku dan sempat terjadi cekcok. Tak sanggup menahan emosi, ia lantas menusukan jarum suntik berisi cairan yang telah disiapkannya dari rumah kepada korban.
3. Tidak niat membunuh
Elang mengatakan, meski sudah mempersiapkan jarum suntik berisi cairan, namun tak ada niat SH membunuh korban. Ia hanya ingin memberi efek jera.
"Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya dia (SH) bawa, udah disiapkan. Tapi, tujuannya bukan untuk membunuh, hanya untuk memberi efek jera saja," kata Elang.
4. Pihak korban bantah soal perselingkuhan
Sementara itu, Kuasa hukum keluarga korban, Eki Wijaya Pratama, membantah bahwa peristiwa ini terkait dengan perselingkuhan kades dengan istri pelaku.
"Kami sebagai keluarga juga masih mengumpulkan bukti, masih mencari, peristiwa ini dugaannya persoalan di mana muaranya, masih kita cari. Kalau ada isu-isu (perselingkuhan) jangan terlalu percaya," kata Eki Wijaya.
5. Disuntik dengan cairan sidiadryl diphenhydramine
Polisi megungkap jenis cairan yang digunakan pelaku untuk menyuntik korbannya. Cairan tersebut bernama Sidiandryl Diphenhydramine. Cairan tersebut membuat tubuh kejang dan menyebabkan gagal napas seketika.
"Korban disuntik menggunakan cairan Sidiadryl Diphenhydramine. Jarum suntiknya disuntikkan ke bagian punggung kiri korban," kata Wakapolres Serang Kota AKBP Hujura Soumena.
(Nanda Aria)