BANDUNG BARAT - Sapi asal Kampung Batu Lonceng, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa harus disembelih dengan syarat. Pasalnya sapi perah itu menjadi hewan ternak pertama di KBB yang positif dinyatakan terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan sampel darah yang telah dikirimkan ke Laboratorium Balai Veteriner Subang, beberapa pekan lalu. Hasilnya dinyatakan jika sapi tersebut positif terjangkit penyakit LSD. Sehingga sapi langsung dipotong dan dikuburkan.
"Sapi itu positif LSD sehingga dipotong bersyarat karena dikhawatirkan menular ke yang lain," kata Kepala Dispernakan KBB, Undang Husni Thamrin melalui Kabid Keswan Acep Rohimat, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, guna pencegahan penularan kepada sapi lainnya sudah ada beberapa sapi lainnya yang dilaksanakan pemotongan bersyarat. Sapi yang dipotong itu kemudian mendapat penggantian dari KPSBU Lembang, karena pemiliknya terdaftar sebagai anggota koperasi tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Daging sapi yang positif terkena LSD sebenarnya relatif masih aman untuk dikonsumsi. Namun dengan berbagai pertimbangan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya langsung dikuburkan. Sapi yang terkena LSD itu berjenis kelamin betina dan sudah berusia sembilan tahun.
"Jadi berdasarkan anamnese sapi mengalami demam, tidak nafsu makan dan muncul bentol-bentol. Hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium, positif LSD," terangnya.
Dijelaskannya, pemotongan bersyarat sapi tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama antara peternak, pihak KPSBU, serta berkoordinasi dengan RT/RW setempat dan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB. Untuk mencegah kasus serupa, pihaknya melakukan sosialisasi ke peternak agar menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Lalu lintas ternak dari luar daerah juga akan diperketat, semua harus sudah divaksin. Peternak yang menjaga kandang juga harus steril ketika akan melakukan pemerahan susu sapi agar meminimalisir munculnya virus," pungkasnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.