“Sebagai Presiden Republik Indonesia, sebagai Pemimpin Tertinggi Republik Indonesia, sebagai Panglima Besar Revolusi Indonesia, dan sebagai Pemimpin Tertinggi Front Nasional, saya perintahkan Indonesia untuk keluar dari IOC,” ujar Presiden Sukarno dalam pidato di Konferensi Komite Front Nasional, 13 Februari 1963.
“Saudara-saudara, selain perintah keluar dari IOC, saya juga memerintahkan: Selenggarakan secepat mungkin Ganefo, the Games of the New Emerging Forces – Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara sosialis.”
Olimpiade tandingan itu sukses digelar di Jakarta pada 10 hingga 22 November 1963. Ganefo melibatkan 2.700 atlet dari 51 negara, termasuk Palestina, dengan RRC keluar sebagai juara umum.
Sempat digelar kedua kalinya di Phnom Penh, Kamboja pada 1967, namun Ganefo tak berumur panjang. Turnamen olahraga tandingan dengan semangat anti imperialisme itu kandas pada 1970 seiring dengan lengsernya Presiden Soekarno.
Setelahnya, Indonesia kembali bergabung menjadi anggota IOC.
(Nanda Aria)