SEOUL – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno L.P. Marsudi dan Menlu Korsel Park Jin menyetujui beberapa hal kerja sama untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Kedua negara sepakat menekankan arti penting implementasi konkret dari Plan of Action Kemitraan Strategis Khusus RI-ROK, pemanfaatan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), peningkatan realisasi investasi Korea di bidang-bidang strategis, seperti kendaraan listrik, baja dan petrokimia.
Kesepakatan ini dibuat setelah Retno melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan, pada 29 – 31 Maret 2023. Agenda utama kunjungan Menlu Retno yaitu menghadiri 2nd Summit for Democracy Indo-Pacific Regional Anti-Corruption Meeting dan 4th Joint Commission Meeting (JCM) Indonesia-Korea.
Melalui siaran pers resmi Kemlu RI, kehadiran Menlu RI pada 2nd Summit for Democracy Indo-Pacific Regional Anti-Corruption Meeting menindaklanjuti partisipasi Presiden RI pada 2nd Summit for Democracy secara daring pada 29 Maret 2023. Pada pidatonya, Menlu Retno tegaskan bahwa demokrasi harus bersifat inklusif, mendorong terwujudnya perdamaian, dan mendukung terwujudnya kemakmuran. Untuk membangun demokrasi yang kuat, Menlu RI menekankan pentingnya penguatan supremasi hukum, pelibatan publik untuk menghadapi korupsi, serta upaya meningkatkan kerja sama internasional.
Selanjutnya, Menlu RI pada tanggal 31 Maret 2023 melakukan salah satu agenda utama kunjungan yakni menghadiri pertemuan ke-4 JCM Indonesia-ROK dengan Menlu Korsel, Park Jin, di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. JCM adalah forum konsultasi bilateral berkala tingkat Menlu, dimana yang terakhir kali diselenggarakan adalah di Jakarta pada tahun 2019. JCM kali ini bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan persahabatan RI-ROK.
Menlu RI juga mengundang partisipasi kalangan swasta Korea Selatan dalam pembangunan IKN Nusantara. Selain mengenai kerja sama perdagangan dan investasi, Menlu RI juga menyampaikan hatapan agar Pemerintah Korea Selatan memperluas dan meningkatkan kuota tenaga kerja Indonesia, seperti di sektor welding dan caregiver.
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Korea Selatan, Menlu Retno juga melakukan courtesy call kepada Presiden Korea, Yoon Suk-yeol pada 30 Maret 2023 di Kantor Kepresidenan, didampingi oleh Duta Besar RI Seoul, Direktur Asia Timur dan Kepala BDSP Kementerian Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut, secara umum Menlu RI menyampaikan pesan khusus Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden Yoon, agar Korea Selatan terus memperkuat kemitraan ekonomi antara kedua negara, terutama melalui penguatan partisipasi sektor swasta Korea di berbagai industri strategis Indonesia seperti ekosistem kendaraan listrik, industri baja dan petrokimia.
Sebelumnya, Menlu Retno menyempatkan untuk bertemu dan melakukan dialog dengan para Duta Besar/Kepala Perwakilan negara anggota ASEAN, MIKTA dan Timor Leste di Seoul. Pertemuan tersebut sekaligus buka puasa bersama yang berlangsung di Wisma Duta Besar RI di Seoul pada 29 Maret 2023.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Dubes RI Seoul Gandi Sulistiyanto dan berlangsung secara informal dan bersahabat, Menlu Retno menyampaikan briefing singkat mengenai prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN dan MIKTA tahun 2023. Menlu RI menggaris bawahi bahwa ASEAN dan MIKTA merupakan kekuatan positif (positive force) yang berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan regional serta global. Menlu RI juga tekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
Menlu Retno mengajak negara-negara ASEAN dan MIKTA untuk dapat berkolaborasi dalam 4 bidang prioritas ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yaitu kerja sama maritim, infrastruktur, pencapaian SDGs, serta kerja sama perdagangan dan investasi.
(Susi Susanti)