Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penumpasan Madiun Affair dan Berakhirnya Pelarian Musso

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 15 April 2023 |04:41 WIB
Penumpasan Madiun Affair dan Berakhirnya Pelarian Musso
TNI berhasil menumpas pemberontakan Madiun pada 1948. (tangkapan layar Youtube HVB/Okezone)
A
A
A

MADIUN Affair atau Peristiwa Madiun yang menelurkan Republik Soviet Indonesia hanya berlangsung seumur jagung. Pemberontakan itu meletus pada 18 September 1948. Selang beberapa hari kemudian tepatnya 30 September 1948, gerakan makar itu berhasil dibasmi.

Pasukan gabungan TNI dari Divisi III Siliwangi, Divisi II pimpinan Kolonel Gatot Soebroto, Divisi I yang dikomandoi Kolonel Soengkono dan Mobil Brigade (kini Brigade Mobil atau Brimob) membuat simpatisan Partai Komunis Indonesia/Front Demokrasi Rakyat (PKI/FDR) kelabakan.

Selama 12 hari setelah Kota Madiun dikuasai PKI/FDR pimpinan Musso dan Amir Sjarifoeddin, TNI dan Mobrig berhasil mengamankan kota itu kembali.

Amir Sjarifoeddin ditangkap dan dieksekusi. Sementara Musso yang sempat kabur juga bisa dihabisi.

Kronologinya setelah TNI kembali merebut Madiun, Musso berusaha kabur. Seperti dikutip dari buku karya Soe Hok Gie, ‘Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan’, Musso terlihat pada 31 Oktober 1948 di Desa Balong yang coba menyamar menjadi rakyat biasa.

Petugas jaga di sekitar desa itu sempat curiga dan memberhentikan Musso untuk dimintai surat-surat keterangan. Ketika barang bawaannya diperiksa, Musso merampas pistol seorang penjaga untuk menembak si pemeriksa. Ia kemudian kabur dengan dokar yang dirampasnya dari seorang rakyat sekitar.

Pasukan TNI pun mengejar Musso yang di tengah jalan, berhasil menodong sebuah mobil dari pasukan Batalion Sunandar. Nahas, mobilnya sempat sulit dinyalakan dan prajurit yang sebelumnya ditodong, balik menodong Musso.

“Engkau tahu siapa saya? Saya Musso. Engkau baru kemarin jadi prajurit dan berani minta saya menyerah? Lebih baik saya mati dari pada menyerah. Walau pun bagaimana, saya tetap merah putih,” kata Musso.

Musso kembali berhasil lari ke Desa Semanding, Kecamatan Sumoroto, Ponorogo, Jawa Timur. Musso sempat lari ke sebuah kamar mandi milik seorang warga sekitar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement